Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Tak Hanya Menahan Diri

- 30 Maret 2023, 22:36 WIB
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Tak Hanya Menahan Diri
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Tak Hanya Menahan Diri /Alena Darmel/pexels
 
ISU BOGOR - Khutbah Jumat bulan Ramadhan minggu kedua membahas tentang makna puasa, baik secara hakikat maupun tingkatan penting disimak.

Terutama bagi Anda yang hendak menyampaikan saat ibadah Sholat Jumat pertama di bulan Ramadhan. Sebagaimana dilansir dari NU Online, berikut materi Khutbah Jumat bulan Ramadhan minggu kedua.

 

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Subuh untuk Wilayah Bogor 31 Maret 2023

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ (البقرة: 183)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa.
 
Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan. Hadirin rahimakumullah, Puasa pada hakikatnya adalah meninggalkan syahwat nafsu yang hukum asalnya mubah di luar puasa.

Syahwat nafsu tersebut diharamkan untuk sementara waktu, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari dan setelah itu dihalalkan kembali.

Oleh karenanya, puasa seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah dalam segala keadaan, bukan hanya saat berpuasa. Ibadah puasa adalah salah satu manifestasi ketundukan seorang hamba kepada Allah.

Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat-syahwat nafsunya di siang hari untuk mendekatkan diri kepada Allah dan karena taat kepada-Nya. Kemudian berbuka dan kembali memenuhi syahwat nafsunya saat malam tiba juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan karena taat kepada-Nya.

Ia tidak meninggalkan syahwat nafsunya kecuali dengan perintah Tuhannya dan tidak kembali memenuhi syahwat nafsunya kecuali dengan perintah Tuhannya. Jadi dalam dua keadaan tersebut, seorang hamba menaati perintah Tuhannya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x