Mengenal Gurun Sahara yang Viral di TikTok, Padang Pasir Terluas di Dunia

- 8 Agustus 2022, 13:42 WIB
Mengenal Gurun Sahara yang Viral di TikTok, Padang Pasir Terluas di Dunia
Mengenal Gurun Sahara yang Viral di TikTok, Padang Pasir Terluas di Dunia /Foto/Ilustrasi/Live Science

Potongan-potongan tembikar menunjukkan bahwa sekitar 7.000 tahun yang lalu, para penggembala memelihara ternak dan memanen tanaman di tempat yang sekarang menjadi gurun yang gersang.

Iklim Gurun Sahara

Tetapi selama 2.000 tahun terakhir ini, iklim Sahara cukup stabil — dan kering. Angin timur laut menghilangkan kelembaban dari udara di atas gurun dan mendorong angin panas menuju khatulistiwa.

Angin ini dapat mencapai kecepatan luar biasa dan menyebabkan badai debu parah yang dapat menurunkan jarak pandang lokal hingga nol. Debu dari Sahara bergerak dengan angin pasat sampai ke belahan dunia yang berlawanan.

Curah hujan di Sahara berkisar dari nol hingga sekitar 3 inci (7,6 sentimeter) hujan per tahun, para peneliti melaporkan pada tahun 2014 dalam jurnal American Meteorological Society.

Kadang-kadang, salju turun di ketinggian yang lebih tinggi. Sepanjang tahun, suhu di gurun kering dan gersang seperti Sahara rata-rata sekitar 60 hingga 77 derajat Fahrenheit (20 hingga 25 derajat Celcius), melonjak setinggi 120 F (49 C) di musim panas pada siang hari dan turun ke 0 F (minus 18 C) selama musim dingin di malam hari, menurut Museum Paleontologi Universitas California Berkeley (UCMP).

Area gurun Sahara telah tumbuh hampir 10% sejak 1920, menurut sebuah studi 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Climate (buka di tab baru), dan gurun kemungkinan akan terus berkembang pada tingkat yang sebanding hingga 2050, menurut yang lain. studi, diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal Laporan Ilmiah.

Meskipun semua gurun, termasuk Sahara, bertambah luas selama musim kemarau dan berkurang selama musim hujan, perubahan iklim yang disebabkan manusia, bersama dengan siklus iklim alami, menyebabkan gurun Sahara tumbuh lebih banyak dan menyusut lebih sedikit dari waktu ke waktu.

Penulis studi tahun 2018 memperkirakan bahwa sekitar sepertiga dari perluasan gurun disebabkan oleh perubahan iklim yang didorong oleh manusia.

Salah satu proposal untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah dengan memasang pembangkit listrik tenaga angin dan surya skala besar di Sahara.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x