Mengenal Gurun Sahara yang Viral di TikTok, Padang Pasir Terluas di Dunia

- 8 Agustus 2022, 13:42 WIB
Mengenal Gurun Sahara yang Viral di TikTok, Padang Pasir Terluas di Dunia
Mengenal Gurun Sahara yang Viral di TikTok, Padang Pasir Terluas di Dunia /Foto/Ilustrasi/Live Science

Topografi

Fitur topografi lainnya termasuk pegunungan, dataran tinggi, dataran berpasir dan kerikil, dataran garam, cekungan dan depresi.

Emi Koussi, gunung berapi yang sudah punah di Chad, adalah titik tertinggi di Sahara, mencapai 11.204 kaki (3.415 m) di atas permukaan laut, dan Depresi Qattara di barat laut Mesir adalah titik terdalam Sahara, pada 436 kaki (133 m) di bawah laut tingkat.

Meskipun air langka di seluruh wilayah, Sahara memiliki dua sungai permanen (Sungai Nil dan Niger), serta setidaknya 20 danau musiman dan akuifer besar, yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di seluruh wilayah gurun.

Otoritas pengelolaan air pernah berpikir bahwa akuifer di Sahara adalah "akuifer fosil" — cadangan air yang terakumulasi di bawah iklim dan kondisi geologis yang berbeda di masa lalu — dan khawatir bahwa sumber daya ini akan segera mengering karena penggunaan yang berlebihan.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada tahun 2013 menemukan bahwa akuifer masih diberi makan melalui hujan dan limpasan.

Keanekaragaman Hayati

Terlepas dari kondisi Sahara yang keras dan gersang, di gurun sahara banyak ditemukan keanekaragaman hayati, berupa spesies tumbuhan dan hewan menyebut kawasan itu sebagai rumah. Sekitar 500 spesies tanaman, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, 100 spesies reptil dan banyak spesies laba-laba, kalajengking, dan artropoda kecil lainnya hidup di Sahara.

Unta adalah salah satu hewan paling ikonik di Sahara, meskipun nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara.

Nenek moyang unta modern pertama kali muncul sekitar 45 juta tahun yang lalu, dan mamalia besar akhirnya sampai ke benua Afrika dengan melakukan perjalanan melintasi tanah genting Bering antara 3 juta dan 5 juta tahun yang lalu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 di Research Jurnal Pertanian dan Pengelolaan Lingkungan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x