Kekebalan Tubuh dari Vaksin COVID-19 Dapat Bertahan Berapa Lama? Ini Penjelasan Para Ahli

- 18 Juli 2021, 09:07 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pexels/SHVETS Production/

“Sel B menjadi aktif sebagai respons terhadap antigen, virus, atau bakteri.”

Smith menjelaskan bahwa sel B memiliki reseptor di permukaannya yang dapat mengikat patogen ini.

“Dengan bantuan dari sel T, komponen lain dari sistem kekebalan, sel B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma untuk menghasilkan antibodi yang akan menjebak virus atau bakteri penyerbu dan memungkinkan sel lain (makrofag) untuk menghancurkan penyerbu,” kata Smith.

Dia mengatakan bahwa setelah infeksi, sel B "memori" tetap ada, jadi jika virus atau bakteri yang sama menyerang lagi, sistem kekebalan "mengingat" dan mengaktifkan kembali untuk melawannya.

Sementara itu, Spesialis Paru di Lenox Hill Hospital di New York Dr. Len Horovitz mengatakan meski sudah terpapar Covid-19 tetap vaksinasi sangat penting.

“Masih penting bagi orang-orang itu untuk divaksinasi,” katanya

Sebab, menurutnya, kekebalan mereka, sejauh yang dirinya tahu, mungkin tidak berumur panjang lebih dari 11 bulan yang didokumentasikan.

Dia menjelaskan bahwa ini berarti orang yang pernah menderita penyakit tidak dapat mengandalkan infeksi sebelumnya.

"Untuk mencapai kekebalan seperti yang dapat dilakukan orang dengan campak, gondok, dan rubella, “dan itu belum tentu kekebalan permanen, tetapi katakanlah seumur hidup,” tambahnya.

Menurut Horovitz, infeksi ulang tidak selalu berarti kasus penyakit yang lebih ringan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x