5 Kunci Sukses Menjadi Mahasiswa Pascasarjana

- 3 Juni 2021, 21:09 WIB
Ilustrasi kuliah dan wisuda. dr. Tirta mengungkap 4 skill yang perlu ditingkatkan apabila IPK perkuliahan kita tidak terlalu besar, salah satunya kemampuan kepemimpinan.
Ilustrasi kuliah dan wisuda. dr. Tirta mengungkap 4 skill yang perlu ditingkatkan apabila IPK perkuliahan kita tidak terlalu besar, salah satunya kemampuan kepemimpinan. /Humas Unisba

ISU BOGOR - Menjalani studi pascasarjana tentunya perlu ada strategi dan rencana yang matang.

Menurut Guru Besar IPB University Prof. Ujang Sumarwan, terdapat 5K untuk sukses menjadi mahasiswa pascasarjana.

1. Komunikasi


Komunikasi di sini terkait pemilihan dosen pembimbing. Menurut Ujang, perlu adanya diskusi dengan alumni atau mahasiswa yang sudah memiliki pembimbing tentang keahlian dan karakter semua dosen pembimbing.

Baca Juga: Program Kuliah Beasiswa Gratis Tanpa Biaya

Baca Juga: Fungsi-Fungsi Domain dalam Website Sesuai dengan Tujuan Pembuatan

Baca Juga: Hindari Penyebaran Covid-19 Seperti India, Begini Kata Bima Arya

Selain itu, juga tentang bidang keahlian dari masing-masing dosen di program studi.

“Jelajahi dan dan lihat semua artikel penelitian yang ditulis oleh dosen program studi dan pahami topik penelitian artikel ilmiah yang dipublikasikan,” kata pakar perilaku konsumen belum lama ini.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa dapat menentukan dua atau tiga dosen sebagai alternatif dosen pembimbing ketua, satu atau dua dosen sebagai pembimbing anggota.

Memilih dosen pembimbing alangkah baiknya memiliki keahlian dan topik artikel yang relevan dengan topik penelitian mahasiswa.

Komunikasi berikutnya adalah dengan dosen. Langkah pertama mencari informasi tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan dosen yang ditujukan.

“Sampaikan kepada dosen pembimbing bagaimana cara berkomunikasi dengan dia saat bimbingan,” sambungnya.

Setelah itu, meminta pendapat dosen pembimbing ketua terkait proses bimbingan saat menyampaikan draf tesis atau disertasi.

Pendapat tersebut tentang bimbingan yang disetujui dulu oleh ketua atau bersamaan. Itu dilakukan antara dosen pembimbing ketua dengan anggota pembimbing.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut, 30 ASN di Bandung Positif Covid-19 Berasal dari Jakarta

Kemudian meminta pendapat juga kepada dosen pembimbing anggota tentang proses bimbingan antara dosen pembimbing ketua dengan anggota pembimbing saat menyampaikan draf tesis atau disertasi.

“Apakah draf disetujui dulu oleh ketua atau anggota,” Ujang mencontohkan pertanyaannya.

Selanjutnya, meminta pendapat dosen pembimbing terkait proses bimbingan yang dilakukan. Draf proposal, tesis, atau disertasi itu diserahkan setelah lengkap atau bertahap.

 

2. Komitmen


Menurut Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini, komitmen perlu dibangun dan dikuatkan.

Komitmen di sini dalam hal menulis dan setelah menyelesaikan kuliah. Dalam hal menulis, mahasiswa sudah memiliki topik penelitian sejak semester 1 kuliah.

“Bagi yang belum memiliki topik penelitian dan sedang kuliah, lakukan sekarang juga untuk memiliki 4 sampai 5 alternatif topik penelitian sebelum semester ini berakhir," pesannya.

"Bagi yang sudah selesai kuliah namun belum punya topik penelitian, segera membaca artikel imliah, tesis, dan disertasi sehingga dalam waktu satu bulan sudah memiliki topik penelitian,” tambah dia.

Sementara untuk menyelesaikan kuliah, ia mengingatkan untuk tidak menunda, seperti menunda menulis proposal.

Baca Juga: China Kirim 16 Pesawat Tempur di Laut China Selatan untuk Menguji Pertahanan Udara Malaysia

Menurutnya, menulis proposal, melaksanakan penelitian, menulis disertasi sampai ujian, dan lulus harus menjadi prioritas.

“Jangan menunda salah satu proses, karena waktu berjalan terus,” tegasnya.

 

3. Kesehatan

 

Istirahat yang cukup dan makan makanan yang beragam dengan tepat waktu sesuai kebutuhan juga penting.

Selain itu, ditambah dengan olahraga rutin sepekan 2-3 kali sekitar 30-60 menit sampai berkeringat.

“Kesehatan yang buruk dapat menjadi salah satu sebab kegagalan mahasiswa tidak menyelesaikan kuliah,” jelasnya.

 

4. Keluarga


Dukungan mental dan spritual keluarga juga penting.

Menurutnya, keluarga perlu diberitahu tentang proses yang panjang dalam menyelesaikan kuliah pascasarjana.

Baca Juga: Moncer Tunggangi Inter Milan, Tottenham Tertarik Datangkan Conte

“Keluarga harus memantau dan mau mengetahui proses kuliah yang sedang dijalani mahasiswa. Keluarga perlu mengingatkan mahasiswa jika ada tahapan kuliah atau penelitian dan penulisan yang belum dilakukan agar mahasiswa menyadari kesalahan sebelum terlambat,” beber dosen pascasarjana IPB University itu.

 

5. Keuangan


Ujang mengatakan, mahasiswa perlu memastikan sumber dana untuk membiayai selama kuliah. Jika belum pasti, mulailah mencari sumber dana.

Alternatif lain adalah dengan mencari hingga mendapatkan beasiswa dari berbabagi sumber. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x