Keutamaan dan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 27 Januari 2021, 16:00 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /MUI.org.id/

Dalil kedua: Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”(HR. Tirmidzi. No: 763 dan Ibnu Majah. No: 1709. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Dalil ketiga: Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi. No: 761 dan An Nasai. No: Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini Hasan.

Fadhillah atau Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dikutip dari lama masjidpedesaan.or.id, dijelaskan dari ‘Amr bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“. (HR. Ibnu Majah. No. 209).

2. Pahalanya Sama Dengan Puasa Setahun

Berpuasa tiga hari setiap bulannya, kecuali puasa ditanggal 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik) pahalanya sama dengan puasa setahun penuh insyaallah.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x