Ada sejumlah pemain juga berkampanye untuk tujuan sosial lainnya. Susunan tim yang multi-ras telah dipuji sebagai cerminan Inggris modern yang lebih beragam.
Baca Juga: FA Kecam Konten Rasis Setelah Inggris Dipecundangi Italia di Final Euro 2020: Kami Muak
Tim telah menyoroti masalah rasisme dengan berlutut sebelum semua pertandingan mereka.
Aksi itu dilakukan sebagai protes yang dibuat oleh pesepakbola Amerika Colin Kaepernick dan diikuti oleh gerakan Black Lives Matter tahun lalu, sebagai pertunjukan sederhana solidaritas melawan diskriminasi rasial.
Namun, beberapa penggemar mencemooh gerakan itu, dengan kritik melihatnya sebagai politisasi olahraga dan ekspresi simpati dengan politik sayap kiri.
Dikabarkan, beberapa menteri tidak mau ikut mengkirik tindakan penggemar tim sepakbola Inggris yang menyerang pemain kulit hitam itu.
"Tim Inggris ini pantas dipuji sebagai pahlawan, bukan dilecehkan secara rasial di media sosial," kata Perdana Menteri Boris Johnson di Twitter.
Baca Juga: Italia Juara Euro 2020, Gianluigi Donnarumma Sang Penyelamat Penalti
"Mereka yang bertanggung jawab atas pelecehan yang mengerikan ini seharusnya malu pada diri mereka sendiri," tambahnya.
Sementara Johnson sendiri mengatakan tim tidak boleh dicemooh, padahal juru bicaranya sendiri pada awalnya menolak untuk mengkritik para penggemar atas masalah ini ketika ditanya bulan lalu.***