Rumah Dokter Pribadi Maradona Digeledah Polisi Paska Kematian Sang Legenda, Ada Apa?

- 30 November 2020, 07:22 WIB
Diego Maradona meninggal dunia karena terkena serangan jantung.*
Diego Maradona meninggal dunia karena terkena serangan jantung.* /Twitter.com/@EdDzeko

ISU BOGOR - Legenda sepakbola dunia, Diego Maradona meninggal pada Rabu 25 November 2020.

Paska kepergian Maradona, pihak kepolisian Argentina melakukan penyelidikan terkait penyebab kematiannya.

Salah satunya, polisi menggeledah rumah dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque.

Ada Apa?

Dilansir Isubogor.com dari ABC, penggeledahan rumah dan kantor dokter pribadi Maradona dilakukan untuk mengambil cacatan medis, sebagai bahan penyelidikan atas kematian pria berusia 60 tahun itu.

Leopoldo Luque merupakan dokter ahli syaraf yang menangani Maradona.

Baca Juga: Chelsea vs Tottenham Imbang, Spurs Pimpin Klasemen dan The Blues Peringkat 3

Baca Juga: Dramatis Manchester United vs Southampton, Gol Cavani Selamatkan Muka Ole dari Kekalahan

Kantor kejaksaan San Isidro mengawasi penyelidikan ke dalam perhatian medis yang diterima Maradona sebelum kematiannya.

Leopoldo Luque mengatakan Maradona adalah pasien yang 'sulit' dan telah beberapa kali mengusir dari rumahnya beberapa kali.

Ahli saraf Leopoldo Luque mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah memberikan semua catatan tentang perlakuannya terhadap Maradona kepada para penyelidik, serta komputer, hard drive, dan ponsel.

Saat memberikan keterangan kepada media, Leopoldo Luque sempat menangis.

Ia menegaskan kalau Maradona meninggal karena serangan jantung setelah melakukan operasi otak awal bulan.

"Saya tahu apa yang saya lakukan. Aku tahu bagaimana aku melakukannya. Saya benar-benar yakin bahwa saya melakukan yang terbaik untuk Diego, yang terbaik yang saya bisa," kata Dr Luque.

Diego Maradona Meninggal Dunia
Diego Maradona Meninggal Dunia Twitter @football_tweet

Perintah penggeledahan diminta oleh jaksa penuntut di pinggiran kota Buenos Aires di San Isidro dan ditandatangani oleh hakim setempat, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kejaksaan.

"Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan, dianggap perlu untuk meminta penggeledahan di rumah dan kantor Dr Leopoldo Luque," kata kantor kejaksaan dalam pernyataan itu.

Pihak kejaksaan tidak memberikan informasi tentang apa yang mendorong penyelidikan.

Dr Luque mengatakan dia bukan kepala dokter Maradona, tetapi bagian dari tim medis.

Penyelidik pengadilan telah mengambil sumpah dari kerabat Maradona, menurut pernyataan dari kantor kejaksaan San Isidro, yang mengawasi penyelidikan ke dalam perhatian medis yang diterima Maradona sebelum dia meninggal.

Baca Juga: Mahfud MD: MER-C Bukan Rujukan Tes Corona dan Akan Dimintai Keterangan

Baca Juga: Kisruh RS UMMI, Doni Monardo Minta Habib Rizieq Koorperatif Terkait Penanganan Corona

Maradona telah menderita serangkaian masalah medis, beberapa karena penggunaan obat-obatan dan alkohol yang berlebihan.

Diego Maradona dilaporkan hampir mati pada tahun 2000 dan 2004.

"Diego melakukan apa yang dia inginkan. Diego butuh bantuan. Tidak ada cara untuk melewatinya,"kata leopoldo Luque.

Seperti diketahui, puluhan ribu penggemar Maradona berbaris sambil menangis saat melewati peti mati Maradona sebelum penguburannya di Buenos Aires pekan lalu.

Beberapa dari mereka bentrok dengan polisi, yang menembakkan peluru karet dan gas air mata saat mereka berusaha menjaga ketertiban.***

Editor: Yudhi Maulana Aditama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x