Selain menggunakan metode visual, peneliti juga menggunakan Picus Sonic Tomograph, alat canggih buatan Jerman yang digunakan untuk mengetahui persentase kelapukan atau keropos yang terjadi pada pohon.
"Hingga triwulan ke tiga tahun 2021 ini sudah ada 185 pohon di Kebun Raya Bogor sudah dicek kesehatanya," ungkapnya.
Menurut dia dari hasil pengecekan kesehatan pohon tersebut pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi penanganan.
"Rekomendasi itu berupa pemangkasan ranting, pemotongan batang dan penebangan total (tebang habis) akan tetapi penindakan tersebut sangat dihindari karena ada kepentingan konservasi yang lebih utama," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, jika terpaksa karena ada aspek keselamatan nyawa manusia, maka akan dilakukan tindakan pemangkasan berat.
Baca Juga: Pemkab Bogor Pastikan Seluruh Tempat Wisata Ditutup Selama PPKM Darurat
"Pemangkasan berat itu hanya menyisakan 4-6 meter batang utama atau tebang habis," tandasnya.
Seperti diketahui, Kebun Raya Bogor merupakan hutan kota yang terletak di pusat Kota Bogor sebagai kawasan konservasi ex-situ.
Kebun Raya Bogor memiliki luas 87 hektar dengan koleksi keanekaragaman hayati, sebanyak 222 famili, 1.259 marga, 3.423 jenis dan 13.563 spesimen.***