Padahal badan kesehatan dunia atau WHO menyebutkan seluruh dunia masih mewaspadai lonjakan Corona, khususnya varian Omicron.
Meski demikian WHO mengakui dan sempat merilis beberapa negara yang memang tidak melaporkan karena memang tidak ditemukan kasus Corona.
Baca Juga: Studi Baru: Aktivitas Ini Ternyata Paling Berisiko Tertular Corona, Yuk Segera Batasi
Semula ada 10 negara, kini tersisa hanya 4 negara yang memang sejak awal pandemi hingga 15 Januari 2022 tidak ditemukan kasus Corona.
1. Tuvalu (Populasi: 11.793 Jiwa)
Sering dikenal sebagai salah satu, jika bukan negara yang paling jarang dikunjungi di dunia, Tuvalu dikunjungi kurang dari 200 wisatawan per tahun.
Baca Juga: Sebut Tidak Ada Gelombang 3 Covid-19 di Akhir Tahun, Epidemiolog Minta Ini untuk Atasi Corona
Ini mungkin merupakan bantuan besar dalam mencegah wabah di negara dengan populasi yang sangat kecil ini.
2. Turkmenistan (Populasi: 6.031.200 Jiwa)
Turkmenistan adalah negara di Asia Tengah yang berbatasan dengan Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Iran, dan Afghanistan - semua negara dengan laporan infeksi virus corona.
Sebagian besar perbatasan darat ditutup lebih dari sebulan yang lalu, dan pada awal Februari Turkmenistan membatalkan banyak penerbangan dan semua penerbangan ke dan dari China.
Baca Juga: Prihatin! Masa Pendemi Corona, Anggaran Seragam Wali Kota Bogor Bima Arya Rp 322 Juta
Ada desas-desus bahwa laporan resmi mungkin tidak sesuai dengan pernyataan resmi, dan juga menjadi perhatian media bahwa Turkmenistan diduga "melarang" kata Coronavirus, meskipun ini tidak sepenuhnya benar.
3. Nauru (Populasi: 10.823 Jiwa)
Bersama dengan Tuvalu, ia memegang rekor sebagai salah satu negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.
Baca Juga: Mendag Jawab Polemik, Pastikan Pembukaan Mal Bukan Niat Jualan Alat Tes Corona
4. Korea Utara (Populasi: 25.778.816 Jiwa)
Meski demikian, kemudian dipastikan itu bukan kasus virus corona, sebab Korea Utara adalah negara pertama yang menutup perbatasannya.
Sebagai tetangga China, negara itu menutup perbatasannya pada 21 Januari dan belum dibuka kembali sejak itu.
Kemudian menerapkan langkah-langkah ketat bagi mereka yang masuk ke negara itu (orang asing dan warga negara) termasuk karantina satu bulan atau dua bulan.
Sementara pihak berwenang Korea Utara melaporkan nol kasus, orang mungkin bertanya-tanya bagaimana tetangga terdekat China dapat benar-benar bebas dari virus.***