Tornado di Rancaekek Ternyata Sudah Diprediksi, Peneliti BRIN Ungkap Fakta Mengejutkan Ini

- 22 Februari 2024, 17:12 WIB
Angin tornado yang menerjang Rancaekek, Bandung.
Angin tornado yang menerjang Rancaekek, Bandung. /Twitter/bunbunay/BaseBDG/

ISU BOGOR - Angin puting beliung yang menerjang Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan Sumedang pada Rabu, 21 Februari 2024, disebut sebagai tornado pertama di Indonesia oleh peneliti BRIN, Erma Yulihastin.

Menurut penjelasan yang ia bagikan di X (Twitter), Erma mengatakan bahwa extreme event, yang mana mengarah pada tornado di Rancaekek, sudah diprediksi oleh Kajian Awal Musim Jangka Madya (KAMAJAYA) BRIN.

Dalam prediksi KAMAJAYA, tampak sebuah grafik yang menunjukkan bahwa extreme event bakal terjadi pada tanggal 21 Februari 2024, yang mana tornado telah menerjang Rancaekek dan Sumedang pada Rabu sore.

Erma juga menerangkan bahwa struktur angin kencang yang memorakporandakan Bandung dan Sumedang pada Rabu sore memiliki kemiripan dengan tornado yang kerap melanda Amerika Serikat.

Baca Juga: Bukan Puting Beliung, Peneliti BRIN Sebut Angin yang Menerjang Rancaekek Tornado

Selain itu, kekuatan angin kencang tersebut diklaim lebih besar dan lebih 'ganas' dibandingkan angin puting beliung biasa.

"Efek tornado: beda dg puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam," terang Erma dikutip Isu Bogor dari Twitter (@EYulihastin), Kamis, 22 Februari 2024).

Untuk selanjutnya, Erma menyampaikan bahwa tim periset dari BRIN akan secepatnya melakukan rekostruksi dan investigasi ihwal tornado yang menerjang Rancaekek tersebut.

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini," jelas Erma.

Halaman:

Editor: Mutiara Ananda Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x