Bukan Puting Beliung, Peneliti BRIN Sebut Angin yang Menerjang Rancaekek Tornado

- 22 Februari 2024, 16:44 WIB
ilustrasi tornado yang disebut mirip angin puting beliung di Rancaekek, Bandung.
ilustrasi tornado yang disebut mirip angin puting beliung di Rancaekek, Bandung. /Pexels/Ralph W. lambrecht/

ISU BOGOR - Baru-baru ini, publik heboh dengan bencana angin puting beliung yang melanda Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan Sumedang pada Rabu, 21 Februari 2024, sekitar pukul 16.00 WIB.

Angin puting beliung yang menerjang Rancaekek dan Sumedang tersebut telah memorakporandakan puluhan bangunan, pepohonan, dan objek lain yang berada di sekitarnya.

Mengenai bencana angin puting beliung ini, peneliti BRIN, Erma Yulihastin mengungkap penjelasan yang berbeda. Ia mengatakan bahwa angin kencang yang melanda Rancaekek bukan puting beliung melainkan tornado.

Melalui cuitannya di X (Twitter), Erma menjelaskan, struktur angin kencang di Rancaekek memiliki kemiripan dengan tornado yang pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2004.

"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99.99% alias mirip bingits!" jelas Erma dikutip Isu Bogor dari X (@EYulihastin), Kamis, 22 Februari 2024.

Baca Juga: Puting Beliung Terjang Rancaekek Bandung, BMKG Berikan Penjelasan dan Peringatan Dini

Erma juga menerangkan bahwasanya angin kencang yang menerpa Bandung dan Sumedang pada Rabu sore merupakan tornadi pertama di Indonesia.

Foto serta video yang beredar di media sosial, kata Erma, sangat membantu peneliti dalam mendokumentasikan bencana yang ia sebut sebagai 'extreme event' tersebut.

Dalam keterangannya, Erma menjelaskan efek tornado berbeda dengan puting beliung. Tornado memiliki skala kekuatan yang lebih tinggi dan radius yang lebih luas.

Halaman:

Editor: Mutiara Ananda Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x