Heboh! 7 Gunung di Jawa Serentak Muncul Fenomena Awan Topi, Ada Apa? Ini Penjelasannya

- 5 November 2020, 21:23 WIB
Awan Lenticular di Gunung Arjuno Welirang, Kamis 5 November 2020.*
Awan Lenticular di Gunung Arjuno Welirang, Kamis 5 November 2020.* /Instagram @gunungindonesia

Pergolakan gunung inilah dipercaya warga setempat, dengan kondisi politik tanah air. Entah hanya cerita mitos saja, yang jelas kepercayaan ini masih ada dikalangan warga sekitar pegunungan secara turun termurun.

Bahkan awan caping atau topi ini disebut dimaknai seperti fungsi dari topi itu sendiri yakni pelindung kepala.

Baca Juga: Mulai Dibuka 22 Agustus 2020, Ini Syarat Pendakian Gunung Rinjani di Masa Pandemi Covid-19

"Sehingga kondisi ini sering dikait-kaitkan dengan politik dalam negeri yang membutuhkan pelindung.Tapi di sekarang anggapan seperti ini sudah kurang dipercaya".

"Dulu, ditahun sekitar 1960 - 1980 masih banyak anggapan seperti itu," kata Soetarman (68) warga Desa Senduro, Kabupaten Lumajang.

Sementara itu dilansir skydayproject.com Pakar Meteorologi Yuxi Suo dan Leah Salditch juga menjelaskan awan lentikular ini kerap di salah artikan dan dikaitkan dengan mitor.

Baca Juga: Ini 4 Jalur Pendakian Gunung Rinjani yang Resmi Dibuka Sabtu 22 Agustus 2020

"Ada yang menyebut sebagai kemunculan UFO, itu imajinasi orang tentang awan lentikular. Jadi tidak perlu ditakuti, fenomena atmosfer ini umumnya disalah pahami tetapi dapat dengan mudah dijelaskan dengan beberapa ilmu atmosfer sederhana,"

"Awan berbentuk lensa yang tidak biasa ini (oleh karena itu dinamakan len-ticular) sering muncul di atas pegunungan, dan tetap di tempatnya untuk waktu yang lama," ujarnya.

Bahkan, ia menepis kepercayaan masyarakat barat yang menyebut pertanda invasi alien. "Tidak, bukan invasi alien melainkan hasil dari proses atmosfer yang berinteraksi dengan permukaan bumi yang tidak rata," jelasnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah