Tak Disangka, Kisah Nabi Isa yang Membenarkan Pencuri Ini Jadi Pijakan Ulama Dalam Menetapkan Hukum

- 7 September 2020, 13:37 WIB
ILUSTRASI hukum cambuk.*
ILUSTRASI hukum cambuk.* /ANTARA/

2. Para dan rasul bukan manusia yang mampu membedakan mana orang yang jujur dan mana orang yang berdusta.

3. Dalam hati para nabi dan rasul tersimpan rasa haibah dan pengagungan terhadap asma Allah meskipun diucapkan oleh orang yang berbohong.

4. Diketahui pula bahwa pencuri itu terbebas dari tuduhan Nabi Isa ‘alaihissalam berkat sumpahnya atas nama Allah.

Meski demikian, ia tidak akan terbebas dari pembalasan Allah yang Maha Melihat di akhirat.
Para nabi dan rasul tidak diutus untuk mengawasi para hamba.

Baca Juga: Khutbah Jumat Muharram: Baca Surat Al Iklhas 1000 Kali di Hari Asyura, Bebas Azab Allah Selamanya

Hanya Allah-lah yang maha mengurus, mengawasi, dan menghitung amal perbuatan hamba-hamba-Nya.

Allah tidak menuntut para rasul-Nya untuk menjadi penguasa, hakim, penghitung, dan pembalas amal perbuatan manusia.

Demikian kisah Nabi Isa yang disarikan dari kitab Shahih al-Qashash al-Nabawi karya Umar Sulaiman al-Asyqar (Oman: Darun Nafais, 1997, Cetakan Pertama, hal. 175). Wallahu a’lam.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x