Network
“Melihat 'tembakau' untuk warna kulit mereka akan membuat mereka merasa tidak diinginkan oleh masyarakat. "Tembakau disebut di masyarakat sebagai hal yang buruk, tidak sehat, dan sangat mungkin membunuh - 'merokok membunuh'."
Kimani menambahkan bahwa insiden itu adalah contoh bagaimana bias rasial yang mengakar dalam masyarakat, baik terbuka maupun terselubung. “Namun dalam hal ini ini adalah bentuk rasisme terselubung,” katanya.
Seorang juru bicara menanggapi dengan permintaan maaf. Seperti diketahui, Marks & Spencer meluncurkan koleksi lingerie dengan pilihan warna sesuai warna kulit. Untuk yang berkulit terang, medium hingga gelap.
Inovasi ini pun disambut baik karena brand asal Inggris itu dianggap mengedepankan inklusivitas dalam produk-produknya. Namun rupanya penamaan warna membuat konsumen tersinggung dan menganggapnya rasis.
“Sebagai bagian dari ini, kami meninjau rentang kami, didukung oleh jaringan BAME kami, untuk memastikan kami memiliki item pakaian dalam yang bagus dan cocok untuk semua pelanggan. Semua nama warna produk kami telah diambil dari palet warna desain yang digunakan di seluruh industri, tetapi kami setuju dengan Kusi,” tulis Mark & Spencer.
"Kami mengubah nama warna bra dan menulis kepada Kusi untuk mengonfirmasi hal itu, dan memberi tahu dia bahwa kami minta maaf karena tidak bergerak lebih cepat."***
