Network
ISU BOGOR - Selebgram Dinda Safay mengaku lega kasus penganiayaan yang menimpa adiknya, Ken Admiral oleh Aditya Hasibuan, anak perwira polisi bisa diproses hukum setelah viral di media sosial.
Dinda Safay mengungkapkan rasa harunya melalui akun Instagram pribadinya @dindasafay. Bahkan Dinda Safay mengaku dirinya sempat tidak tega melihat video penganiayaan yang dialami adiknya itu.
"Tiga bulan saya nangis nggak berhenti, dan saya berharap dengan naiknya kasus ini maka tangisan kami sekeluarga juga berhenti. Sampai detik ini aja satu video pun gak berani saya tonton," ungkap Dinda Safay di Instaram Storiesnya yag dikutip, Rabu 26 April 2023.
Dalam unggahannya itu, Dinda Safay menyatakan bahwa pihak keluarga merasa sedikit lega karena kasus penganiayaan sadis yang dialami Ken Admiral bisa viral dan proses hukumnya tengah berjalan.
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk Kapolri dan Polda Sumut karena sudah menangani kasus ini secepat itu," kata Dinda Safay.
"Kasus dibungkam 4 bulan lebih lamanya dan karena bantuan mas Azni, pak Kapolri dan Polda Sumut. Saya nggak tahu harus mengucapkan terimakasih seperti apa lagi. Terima kasih banyak amat sangat terimakasih ya Allah," sambung Dinda Safay.
Dinda Safay juga mengunggah cuplikan video wawancara sang ibunda dengan salah saru stasiun TV. Dinda Safay dengan tegas mengatakan bahwa ia akan mengawal terus kasus sang adik.
"Sebelumnya terimakasih untuk team @tvonenews yang saya harap besar bisa usut tuntas kasus ini sampe ke akarnya. Saya akan tetap kawal kasus ini dan saya mohon juga teman teman bantu untuk kawal terus kasus iniya," ungkap Dinda Safay.
Baca Juga: Kapolri Buka Suara soal Puncak Bogor Macet Parah: Volume Kendaraan Meningkat hingga 120 Ribu
Aditya Hasibuan Ditetapkan Tersangka Setelah Viral
Diberitakan sebelumnya, Aditya Hasibuan, anak AKBP Achiruddin Hasibuan—KBO Narkoba Polda Sumut, ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap mahasiswa bernama Ken Admiral, adik dari selebgram Dinda Safay.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono menjelaskan pelaku terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun.
"Dikenakan Pasal 351 ayat 1 dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara," kata Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono, kepada wartawan Selasa 25 April 20203.
Ia menjelaskan penganiayaan itu terjadi pada 22 Desember 2022 dan telah dilaporkan oleh korban, namun kasus ini baru diusut setelah diviralkan oleh akun Twitter @mazzini_gsp pada 25 April 2023.
Akun Twitter tersebut mengunggah video saat penganiayaan terjadi: Aditya terus memukuli Ken yang terkapar. Aditya juga meludahi wajah Ken.
Dalam video tersebut terlihat AKBP Achiruddin Hasibuan, berdiri di samping anaknya membiarkan penganiayaan itu terjadi.
"Yang bersangkutan (AKBP Achiruddin) sudah kami periksa dan ia terbukti melakukan pelanggaran kode etik," kata Sumaryono.
"Dan malam ini yang bersangkutan akan kami panggil, kami tempatkan di tempat khusus. Akan dievaluasi akan jabatan dan langsung dicopot," sambungnya.***
