Ini 5 Mitos Pembalut yang Keliru Tapi Masih Banyak Dipercaya, Nomor 3 Hoaks Banget!

- 7 Juli 2020, 20:28 WIB
ILUSTRASI pembalut.*
ILUSTRASI pembalut.* /PIXABAY/

Salah. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa pemakaian pembalut akan menyebabkan kemandulan. Namun salah satu penelitian di Pakistan menunjukkan bahwa pemakaian bahan atau material yang tidak bersih untuk menyerap darah menstruasi ternyata dapat meningkatkan risiko kemandulan. Meskipun belum tahu bagaimana prosesnya, namun menggunakan material yang bersih dan dapat menyerap darah dengan baik menjadi hal yang penting untuk kesehatan organ kewanitaan.

Baca Juga: Hasil Rapid Tesnya Negatif, Abah Surya Pengundang Rhoma Irama Sindir Bupati Bogor

Di sisi lain, penggunaan material yang tidak tepat untuk penyerapan darah menstruasi dapat menimbulkan infeksi. Saat menstruasi, kelembaban di daerah intim akan meningkat karena darah yang keluar melalui lubang vagina dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi jamur maupun bakteri.

Keempat, pembalut berpewangi bikin darah menstruasi tidak bau

Salah. Pada dasarnya, aroma darah menstruasi sangat khas, karena mengandung sel-sel yang semula “hidup”. Perlu diketahui bahwa aroma darah menstruasi itu tidak akan tercium oleh orang lain.

Sebaliknya, bahan kimia yang digunakan sebagai pewangi pada pembalut justru berisiko memicu iritasi di area vagina. Jika vagina Anda terus menerus mengeluarkan bau tak sedap bahkan setelah haid usai, konsultasikan ke dokter.

Kelima, perekat di pembalut menyebabkan keputihan

Salah. Fungsi perekat pada pembalut adalah untuk merekatkan pembalut ke celana dalam agar tidak mudah bergeser atau lecek saat beraktivitas.

Baca Juga: Ratusan Penonton Rhoma Irama Negatif Covid-19, Keluarga Abah: Imun Masyarakat Pamijahan San

Keputihan adalah hal yang normal terjadi. Cairan ini justru membantu membersihkan vagina agar vagina tetap bersih dan sehat, serta menyediakan pelumas dan melindungi vagina dari infeksi dan iritasi. Namun jika cairan keputihan Anda tampak tidak normal, ini mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x