"Dalam beberapa hari ini, pers di tanah air dihebohkan dengan pemberitaan tentang hanyutnya putra sulung Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, yang terbawa arus di sungai AaRee, Swiss," ungkap Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra.
Melalui imbauan Dewan Pers, Azyumardi Azra mengingatkan pers dalam menjalankan tugas, peran dan fungsi dalam membuat berita yang bertanggung jawab serta berintegritas.
Baca Juga: Potret Ridwan Kamil dan sang Istri Pantau Langsung Pencarian Eril di Swiss
"Dewan Pers memahami bahwa Pers bertugas mencari informasi, melakukan pemberitaan dengan baik dan benar sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik," ujar Azyumardi Azra.
Namun demikian, kata Azyumardi Azra, Dewan Pers mengimbau kepada seluruh insan pers dan jajaran
"Selain itu juga, media dari berbagai platform seyogianya tidak membuat berita yang berkaitan dengan prediksi atau ramalan terkait sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan," kata Azyumardi Azra.
Maka dari itu, kata Azyumardi Azra, dalam hemat Dewan Pers, seyogianya lembaga pers lebih banyak menampilkan karya jurnalistik yang berdampak positif bagi kemanusiaan.
Baca Juga: Ini Keterangan Polisi Swiss soal Hilangnya Eril Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare
"Sesuai kode etik dan tidak melakukan glorifikasi yang akan membuat setiap keluarga korban tragedi kemanusiaan tertekan dan merasa bersalah.
"Dewan Pers juga mengajak kepada seluruh jajaran redaksi di seluruh platform media, untuk bersama-sama mengedepankan jurnalisme empati dan tentu, tetap berpegang teguh terhadap Kode Etik Jurnalistik," pungkasnya.***