Eril Anak Ridwan Kamil Hilang, Dewan Pers Imbau Media Tidak Kaitkan dengan Ramalan

- 29 Mei 2022, 20:44 WIB
Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Azyumardi Azra mengimbau media tidak mengkaitkan pemberitaan Eril, anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss dengan ramalan.
Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Azyumardi Azra mengimbau media tidak mengkaitkan pemberitaan Eril, anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss dengan ramalan. /Foto/Instagram @prof.azyumardiazra
ISU BOGOR - Anak Ridwan Kamil hilang di Sungai Aaree, Bern, Swiss tidak dikaitkan dengan prediksi atau ramalan. Hal itu disampaikan Dewan Pers, Minggu 29 Mei 2022.

"Dalam beberapa hari ini, pers di tanah air dihebohkan dengan pemberitaan tentang hanyutnya putra sulung Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, yang terbawa arus di sungai AaRee, Swiss," ungkap Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra.

Melalui imbauan Dewan Pers, Azyumardi Azra mengingatkan pers dalam menjalankan tugas, peran dan fungsi dalam membuat berita yang bertanggung jawab serta berintegritas.

Baca Juga: Potret Ridwan Kamil dan sang Istri Pantau Langsung Pencarian Eril di Swiss

"Dewan Pers memahami bahwa Pers bertugas mencari informasi, melakukan pemberitaan dengan baik dan benar sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik," ujar Azyumardi Azra.

Namun demikian, kata Azyumardi Azra, Dewan Pers mengimbau kepada seluruh insan pers dan jajaran

news room dari berbagai platform media di tanah air untuk bekerja sesuai dengan kode etik dan melakukan pemberitaan dengan penuh tanggung jawab dan berdampak positif bagi publik.

"Selain itu juga, media dari berbagai platform seyogianya tidak membuat berita yang berkaitan dengan prediksi atau ramalan terkait sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan," kata Azyumardi Azra.

Maka dari itu, kata Azyumardi Azra, dalam hemat Dewan Pers, seyogianya lembaga pers lebih banyak menampilkan karya jurnalistik yang berdampak positif bagi kemanusiaan.

Baca Juga: Ini Keterangan Polisi Swiss soal Hilangnya Eril Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare

"Sesuai kode etik dan tidak melakukan glorifikasi yang akan membuat setiap keluarga korban tragedi kemanusiaan tertekan dan merasa bersalah.

"Dewan Pers juga mengajak kepada seluruh jajaran redaksi di seluruh platform media, untuk bersama-sama mengedepankan jurnalisme empati dan tentu, tetap berpegang teguh terhadap Kode Etik Jurnalistik," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x