Rudi menegaskan jika kelompok 212 yang mendemo Ahok kala itu memang sudah radikal sejak dulu.
Baca Juga: Menurut Aa Gym, Ini Sosok yang Pantas Jadi Presiden Indonesia di 2024 Mendatang
Mereka, lanjutnya, adalah orang-orang yang bergerak demi merebut kursi gubernur dan menyingkirkan Ahok.
"Nah kalo gerakan Ahok itu adalah gerakan politik oleh orang-orang hanya demi kursi gubernur dan menyingkirkan Ahok, itu saja," tutur Rudi.
"Jadi, kelompok ini, yang menamakan 212 bukan di cap gerakan radikal, bukan, mereka dari dulu sudah radikal. Jadi, Aa Gym ini menyesatkan orang, jadi tolonglah jangan bicara tentang politik," sambungnya.
Baca Juga: Soal Aa Gym Soroti Kasus HRS dan Habib Bahar, Refly Harun Singgung Jokowi: Sangat Tidak Adil
Sebelum, Aa Gym memberikan pandangannya soal isu radikalisme di Indonesia, ia menyebut kata radikalisme mulai ramai disinggung usai kasus Ahok.
Aa Gym menilai jika gerakan 212 bukanlah gerakan radikal. Ia juga tak paham mengapa saat ini kata radikal dan intoleran sering dijadikan isu.
"Aa dakwah sudah sangat lama ya, kenal juga dengan banyak pihak, kata radikal ini baru aja dateng akhir-akhir ini saja, kalau tidak salah mulainya sesudah ada kejadian dengan Pak Ahok itu," kata Aa Gym
"Kemudian ada 212 sehingga entah bagaimana perkataan radikal, intoleran, itu lebih sering disebut-sebut," jelasnya.***