Network
"Presiden Soekarno di tahun 1950 pernah ingin memindahkan ibu kota negara Jakarta ke Palangkaraya," kata Denny Darko.
Lebih lanjut, Denny Darko menyebut ide Soekarno memindahkan ibu kota negara ke Palangkaraya itu setelah berkonsultasi dengan ahli urban design dari Rusia.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Pro Kontra Pemindahan Ibu Kota: Akan Berubah Menjadi Lebih Baik
"Dan bahkan tidak hanya itu, Presiden Soeharto juga pernah ingin memindahkan ibu kota negara ke daerah Jonggol pinggiran Kota Jakarta," kata Denny Darko di Channel YouTubenya yang dikutip, Minggu 13 Februari 2022.
Sayangnya, dua ide presiden terdahulu itu, kata Denny Darko, hanya berakhir pada sebuah wacana karena presiden berikutnya tidak tidak ingin melanjutkannya.
"Bahkan pak SBY pun pernah memberikan sebuah opsi yang saat itu sempat disambut, baik tapi ternyata ada tiga opsi.
"Dimana ibu kota negara akan tetap di Jakarta, atau opsi kedua pindah ke kota yang sudah ada, atau ketiga menciptakan kota yang baru," ungkap Denny Darko.
Semua opsi tersebut juga sama hanya berakhir pada wacana saja.
"Mungkin karena itu, karena sesuatu yang tidak terjadi seperti apa yang diharapkan Presiden Jokowi akhirnya menginisiasi.
Baca Juga: Kuburan Vanessa Angel Segera Dipindahkan, Denny Darko Sebut Gala Sky Akan Sangat Sedih
"Dan berusaha untuk melakukannya memulainya di tahun ini juga, apakah ini akan selesai di dalam kepemimpinannya?, tentu saja tidak," tanya Denny Darko.
Tetapi, lanjut Denny Darko, yang telah dimulai oleh Presiden Jokowi ini akan diteruskan oleh generasi kepemimpinan berikutnya.
"Ini adalah saatnya wacana menjadi nyata karena segala sesuatu yang belum selesai tapi dimulai ini tidak akan dianggap selesai hingga sesuatu itu selesai," kata Denny Darko.
Baca Juga: Varian Omicron di Indonesia Tembus 2 Ribu Kasus, Denny Darko: Pemerintah Tak Menyadari
Presiden Jokowi akhirnya membangun dramaga, jalan tol, merealisasikan MRT dan LRT di Jakarta, mengambil saham yang seharusnya deal dengan PT Freeport.
"Melakukan banyak hal yang tidak pernah kita bayangkan akan bisa dilakukan oleh presiden sebelumnya," ungkap Denny Darko.
Maka dari itu, kenapa tidak ibu kota negara ini direalisasikan sekarang ini.
"Kita hanya bisa sabar mendengarkan ini, apapun yang dilakukan oleh orang yang tidak menyukai pada person tadi akan tetap salah," kata Denny Darko.***
