Network
ISU BOGOR - Ahli Tarot Denny Darko menerawang kecelakaan maut yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat 21 Januari 2022. Dari terawangannya sang driver atau pengemudi truk banyak diserang paska kejadian.
"Kita harus tahu bahwa ini sebuah hal yang tidak diinginkan dan semoga ini terakhir kali terjadi di manapun juga," katanya di Channel YouTube Denny Darko, Sabtu 22 Januari 2022.
Dalam kartu tarot yang three of pentacles, Denny Darko menyebut dalam kecelakaan maut di Balikpapan ini banyak pihak meluapkan emosi.
"Banyak orang meluapkan emosi kepada si sopir truk atau driver ini tadi, dan memang ini adalah suatu hal yang sangat emosional," tutur Denny Darko.
Meski demikian, kata Denny Darko, masyarakat tidak boleh lupa apapun itu tentang kecelakaan maut di Balikpapan tetap harus menunggu proses penyidikan dan penyelidikan terhadap sang sopir.
"Semoga penyidikan dan penyelidikan ini bisa dilakukan seadil-adilnya, apa betul ini semua salah si pengemudi?
"Kita akan lihat kartu saya akan berbicara apa, kalau dilihat dari investigasi awal dan pengakuan dari sang pengemudi ini rem kendaraan itu blong," papar Denny Darko.
Selanjutnya, kata Denny Darko, menurut pengemudi selain rem blong ditambah jalan yang menurun membuat sang pengemudi tidak bisa menguasai laju kendaraannya.
"Hingga menghantam kendaraan apapun atau objek apapuun yang ada di depannya. Apakah ini benar sesungguhnya tetap tunggu penyelidikan dari kepolisian," papar Denny Darko.
Pada kartu tarot berikutnya hierophant, Denny Darko menerawang sang sopir kecelakan maut di Balikpapan itu paska kejadian banyak diserang.
"Sang driver diserang karena seperti kita ketahui, pengemudi adalah seorang kapten yang bertanggungjawab terhadap kendaraan.
"Atau vessel apapun yang dikendalikannya, bahkan untuk seorang pengemudi sekalipun wajib mengingatkan kepada penumpangnya mengenakan sabuk pengaman," kata Denny Darko.
Seperti diketahui, MA, 48, sopir truk yang menyebabkan kecelakaan maut di Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat 21 Januari 2022 telah ditetapkan tersangka.
Dihadapan petugas MA mengaku rem kendaraan bernomor polisi KT 8534 AJ dalam keadaan normal di malam sebelum kejadian.
Namun keesokan harinya, MA bangun telat sehingga berangkat pukul 04.00 WITA, mundur 1 jam.
Padahal, sudah jelas ruas jalan protokl di wilayah tersebut dilarang dilintasi truk pada jam tertentu, namun MA memaksakan tetap berangkat pada pukul 05.00 WITA.
"Jadi yang bersangkutan memahami adanya larangan melntas. Setibanya di TKP, ternyata pas turunan kaget karena rem tidak berfungsi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Sonny Irawan.***
