Rocky Gerung Sebut Edy Mulyadi dan Ngabalin Tersandung Kasus yang Sama: Melakukan Kesalahan Narasi

- 2 Februari 2022, 12:15 WIB
Rocky Gerung Sebut Edy Mulyadi dan Ngabalin Tersandung Kasus yang Sama: Melakukan Kesalahan Narasi
Rocky Gerung Sebut Edy Mulyadi dan Ngabalin Tersandung Kasus yang Sama: Melakukan Kesalahan Narasi /Kolase foto Ali Mochtar Ngabalin dan Edy Mulyadi/Foto-fotoAntara
 
ISU BOGOR - Rocky Gerung menyebut kasus Edy Mulyadi dan Ali Mochtar Ngabalin yang baru-baru ini ramai diperbincangkan adalah sesuatu kasus yang sama.
 
Namun demikian Edy Mulyadi langsung ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, antargolongan (SARA) dan ditahan polisi. 

"Dari malam saya baca berita Edy Mulyadi ditahan dan telah menyatakan diri oke dia akan hadapi kasusnya," katanya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Rabu 2 Februari 2022.

Baca Juga: Rocky Gerung Semprot Ngabalin yang Singgung Orang Jawa: Nggak Akan Laporkan Orang Dungu

Namun demikian, Rocky Gerung menyayangkan banyak orang-orang yang berseberangan dengan Edy Mulyadi justru malah mengolok-oloknya dan bergembira.

"Saya tahu ada orang yang bergembira (dengan penahanan Edy Mulyadi), 'rasain tuh, terima kasih polisi, segala macam', jadi ini hal buruk bagi bangsa ini.

"Kita ingin bersahabat, persahabatan itu tidak boleh terhalang hanya karena kesalahan narasi atau kecelakaan narasi, yang kadangkala terucap," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Bayangkan Ibu Kota Baru Gagal Pindah, Rocky Gerung Sebut Kehilangan Orientasi dan Membelah Masyarakat

Bahkan, menurut Rocky Gerung, jika membaca dari itensi dari Edy Mulyadi tidak bermaksud untuk melakukan semacam penghinaan.

"Tapi joke yang sebetulnya tidak pas, dia hanya mau mengatakan bahwa ini ibu kota baru gua nggak setuju, kemudian terlontar ucapan itu," ujar Rocky Gerung.

Tak hanya itu, kata Rocky Gerung, hal serupa juga terlontar ucapan dari Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin tentang 'orang-orang Jawa'.

Baca Juga: Rocky Gerung Bayangkan Edy Mulyadi Dipenjara dan Ibu Kota Baru Gagal Pindah

"Maka Edy Mulyadi sama aja karena melakukan kesalahan narasi, kita nggak perlu melaporkan Ngabalin, melaporkan Edy Mulyadi atau bahkan Arteria sebetulnya kalau kita baca intensinya," pungkas Rocky Gerung.

Diberitakan sebelumnya, Edy Mulyadi ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan sebagai 'Tempat Jin Buang Anak'.

Sedangkan baru-baru ini Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, gagasan IKN ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam memeratakan pembangunan agar tidak terpusat di Pulau Jawa.

Baca Juga: Muncul Wacana Proyek IKN Akan Diwariskan ke Presiden Pengganti Jokowi, Rocky Gerung: Ngaco!

"Dengan pemindahan IKN ini perputaran APBN, alokasi keuangan, dan kebijakan yang tadinya berpusat di Pulau Jawa dapat bergeser dan merata ke Pulau di luar Jawa. Ini akan memutus mata rantai 'apa-apa orang Jawa'," kata Ali Mochtar Ngabalin keterangan resmi KSP, Minggu 30 Januari 2022.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin sebagian besar APBN hanya berputar di Jawa. Jadi gagasan pertama dan utama dari pemindahan IKN ini adalah agar Indonesia tidak menjadi Jawa Sentris.

Sebab, kata Ali Mochtar Ngabalin, Pulau Jawa selalu menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, Pulau Jawa mencatatkan angka 57,55 persen untuk besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2021.

"Artinya, perputaran ekonomi terbesar terjadi di Pulau Jawa. Sementara itu, PDB di Pulau Kalimantan hanya tercatat sebesar 8,32 persen, Pulau Sulawesi sebesar 6,98 persen, serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,45 persen," pungkas Ali Mochtar Ngabalin.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah