Network
"Saudara Edy Mulyadi ada didalam suasana ketidakpastian, dia tahu bahwa yang dia lakukan itu semacam keceplosan bahasa sebetulnya, lalu kemudian berakibat hukum," kata Rocky Gerung, Senin 31 Januari 2022.
Pengamat Politik itu menyatakan di kanal YouTubenya Rocky Gerung Official, Rocky membayangkan seandainya ibu kota itu tidak pindah lantas apakah Edy Mulyadi akan tetap dipenjara.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kasus Edy Mulyadi Hanyalah Persoalan Narasi: Dikipas-kipas Jadi Kriminal
"Ini bayangkan aja ya, ibu kota gagal pindah karena tekanan keuangan yang tak cukup. Artinya gagal pindah karena salah perencanaan, apakah Edy Mulyadi masih akan menetap di penjara seandainya dia di penjara tuh. Kan ini soalnya kan," ungkap Rocky Gerung.
Maka dari itu, kata Rocky Gerung ibu kota baru yang menuai polemik ini sudah menjadi keniscayaan jika segala macam kepentingan dan harapan itu ada.
"Termasuk segala macam kebobrokan. Karena itu mereka yang mempersoalkan ibu kota baru, baik dari segi kelayakan ekosistem maupun ketersediaan anggaran, itu juga berhak untuk mengolok-olok," papar Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung: Arteria Dahlan Dapat Proteksi Partai, Edy Mulyadi Siapa yang Mau Proteksi
Bagi mereka yang mengolok-olok, menurut Rocky Gerung sesuatu hal yang wajar karena memang, pemindahan ibu kota baru itu tidak masuk.
"Ibu kota baru tidak masuk akal kok, tapi sebaliknya mereka yang menginginkan ibu kota baru itu jadi dan membanggakan berhak juga untuk memuji-muji. Jadi biarkan dua fenomena ini bekerja," kata Rocky Gerung.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyinggung soal PBNU yang sudah menetapkan lokasi kantor baru terkait pemindahan ibu kota baru ini.
