Network
ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara blak-blakan menyoal pemilihan presiden (pilpres).
Menurut dia, presidential threshold jangan sampai terjadi di pilpres mendatang.
"Nah, yang paling mungkin mending seperti tahun 2004 pilpres pertama yang diikuti 5 calon. Itu masih mending," katanya dilansir dari YouTube Refly Harun, Jumat 20 Agustus 2021.
Baca Juga: Kalau Presiden Dipilih Lagi oleh MPR, Refly Harun: Oligarki Politik akan Mudah Menyetir
Namun, Refly Harun menyayangkan ketika pilpres kedua dengan 3 calon. Kemudian pilprs ketiga 2 calon dan pilpres keempat 2 calon.
"Itu tidak menunjukkan bahwa kita punya kemewahan untuk memilih presiden secara langsung," sebutnya.
Terutama, kata dia, pada tahun 2019 calonnya berulang.
Baca Juga: Refly Harun Blak-blakan: Apa yang Disampaikan Presiden Jokowi Tidak Sesuai Faktanya
"Kita ingin muncul calon-calon baru, ternyata tidak," imbuhnya.
Menurut dia, presidential threshold harus dibongkar agar tidak ada.
"Dan kita bisa memilih calon kita sendiri dari calon-calon yang tersedia," ujarnya.
Baca Juga: Soal Pidato Jokowi, Refly Harun: Tidak Ada Sedikit pun Kata Maaf yang Keluar
"Paling tidak kalau semua partai politik tu diberikan standing untuk bisa mencalonkan, paling tidak ada yang bisa kita pilih, tidak seperti 2014 dan 2019," pungkasnya. ***
