Sering Puasa Bisa Terhindar dari COVID-19, Dokter Piprim Sebut Untuk Mencegah Fatalitas

- 27 Juli 2021, 12:45 WIB
Dokter Piprim Basarah Yanuarso saat diwawancarai tentang puasa dapat mencegah COVID-19 di podcast Deddy Corbuzier, Selasa 27 Juli 2021
Dokter Piprim Basarah Yanuarso saat diwawancarai tentang puasa dapat mencegah COVID-19 di podcast Deddy Corbuzier, Selasa 27 Juli 2021 /Tangkapan layar Channel YouTube Deddy Corbuzier

ISU BOGOR - Baru-baru ini nama dokter Piprim Basarah Yanuarso jadi perbincangan setelah voice note tentang puasa dapat mencegah COVID-19 beredar luas di masyarakat.

Dokter Piprim mengklarifikasi soal beredarnya voice note yang sebetulnya bukan untuk diviralkan sehingga heboh.

"Jadi sebetulnya voice note itu tidak untuk viral, hanya menjawab pertanyaan menantu saya yang di Bandung ya dan bilang saya dan teman-teman ini banyak yang kena COVID-19," ungkap Dokter Piprim di Channel YouTube Deddy Corbuzier, Selasa 27 Juli 2021.

Baca Juga: Dokter Ini Ungkap Mukjizat Puasa Secara Medis Dapat Mencegah Bahaya COVID-19

Baca Juga: Dua Dokter Jantung Ini 'Makjleb' Sentil Mahfud MD: Semoga Penyesalan Dirasakan yang Berkuasa

Dokter Piprim menyebut agar tidak fatal terinfeksi COVID-19, dirinya bersama rekan-rekan yang concern dengan puasa untuk pengobatan medis sempat membahas.

"Tahun lalu bulan April, Maret itu dimulai wabah/pandemi, April itu kita sudah menulis buku optimalisasi kondisi metabolik untuk mencegah fatalitas," kata Dokter Piprim.

Tak hanya itu, Dokter Piprim juga berulangkali menjelaskan tentang pentingnya optimalisasi kondisi metabolik.

Baca Juga: Bawa Pulang Uang Rp500 Juta dari Deddy Corbuzier, Ivan Gunawan Ditantang Ini

"Bahkan beberapakali juga kami ngisi seminar, temen IDI Jawa Tengah juga, prinsipnya begini jadi taglinenya adalah be a bad host for COVID-19, jadi tuan rumah yang jelek untuk COVID-19," ungkapnya.

Alasan pentingnya puasa, karena lanjut Dokter Piprim, hubungan manusia dengan COVID-19 itu sifatnya pembajakan.

"Karena konsep hubungan kita dengan COVID-19 itu pembajakan, dia yang setengah hidup setengah mati virus ini kan bukan makhluk hidup sesungguhnya. Dia hanya ada materi genetik rNA dibungkus oleh kapsul dan ada duri-durinya dia masuk ke tubuh kita, konsepnya itu membajak tubuh kita," jelas Dokter Piprim.

Baca Juga: Usai dr Louis Dibebaskan, dr Tirta Ngaku Sebagai Cepu Polisi saat Berdebat dengan Deddy Corbuzier

Kemudian, lanjut Dokter Piprim, saat rNA-nya masuk dia di transkripsikan mencetak anak virusnya menggunakan nutrisi di tubuh manusia.

"Iya, ini hampir sama dengan cancer, menggunakan nutrisi kita, dia membajak kemudian berkembang biak.
Nanti mungkin ada beberapa hal yang beda dan unik untuk virus ini ya, kenapa kok dia bikin heboh banget virus ini, karena yang dibajak itu rem-nya inflamasi," ungkapnya.

Jadi, lanjut Dokter Piprim begitu rem-nya dibajak oleh virus ini, inflamasi itu gas pool saat komplikasi berat itukan karena sifat inflamasi.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Usai Disomasi dan Buat Postingan 'Tolong Saya Disomasi ODGJ'

"Intinya adalah inflamasi yang hebat tidak terkendali, itu sebetulnya bisa diredakan dengan tadi dari awal itu kita sudah tidur dan puasa," jelasnya.

Sebab, kata Dokter Piprim, inflamasi itu tidak boleh lama-lama, sebentar saja nanti beralih ke adaptif imunity.

"Kan orang dengan komorbid, obesitas misalkan dia tuh sudah ada dalam kondisi infalamsi cronic atau low grade inflamation cronic, orang dengan obesitas itu sudah inflamasi with or without COVID-19," ungkap Dokter Piprim.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Mbak You Sempat Dikecam oleh Deddy Corbuzier, Ini Katanya

Antibodi itu kan bagian dari adaptif imunity (kekebalan tubuh yang beradaptasi). Menurutnya jika kekebalan tubuh kuat, maka virus bisa selesai disitu di inherited imunitynya.

"Jadi COVID-19 itu bisa diselesaikan dengan autofagi yang sangat hebat," ungkap Dokter Piprim.

Lebih lanjut, Dokter Piprim, autofagi itu artinya saat tubuh dalam kondisi tidak ada kalori tidak ada makanan masuk atau olahraga yang cukup intensitasnya.

"Intinya ATP nya berkuranglah, itu autofagi tubuh akan melirik disekitar mencari cadangan sekaligus untuk recycle," katanya.

Maka dari itu, kata Dokter Piprim mekanisme recycle ini sekaligus untuk houskeeping atau bersih-bersih sel. Misalnya saat ada sel calon kanker akan dihancurin oleh autofagi, begitu juga denga orang yang mengalami alzheimer.

"Dalam alzheimer ada protein salah cetak di otak itu diancurin sama dia (autofagi). Jadi orang yang rajin puasa, autofagi-nya berjalan dengan kuat itu akan sangat bagus untuk kesehatan metaboliknya," kata Dokter Piprim.

Ia menjelaskan, berdasarkan literatur yang dibaca tentang autofagi belum banyak dibahas.

"Ini yang saya baca tentang autofagi ya. Ini terus terang saja, kuliah kedokteran juga nggak banyak dibahas. Karena konsep autofagi ini baru muncul dan mendapat nobelnya pada 2016," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x