Rocky Gerung Kritik Pemerintah Soal Over Kapasitas RS dan Krisis Oksigen Selama PPKM Darurat: Faktanya Kolaps

- 6 Juli 2021, 13:26 WIB
Rocky Gerung di acara Mata Najwa.
Rocky Gerung di acara Mata Najwa. /Youtube @Najwa Shihab

Baca Juga: PPKM Darurat Jawa Bali, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Tetap Menyesuaikan Keputusan Pemerintah

Sehingga Rocky Gerung menilai, pemerintah terus saja mencari istilah untuk mengelabui fakta terkait fasilitas kesehatan yang sudah kolaps.

"Jadi sebuah pejabat istana atau menteri kabinet, sekarang menjadi tukang servis bibir (Lip Service) dan berupaya untuk mencari selamat dari tatapan netizen," ungkapnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung juga mengkritik pemerintahan Presiden Jokwi yang gagal menangani Covid-19, sehingga layak di impeachment.

Menurut Rocky, saat ini dengan adanya lonjakan Covid-19 kemudian masyarakat yang mengeluhkan kondisi perekonomian dan penanganan yang dilakukan pemerintah dilarang dikomentari sangat memprihatinkan.

"Sekarang ada ledakan Covid-19, terus (rakyat) tidak boleh berkomentar, ini gila namanya kan, padahal pemerintah tidak melindungi segenap tumpah darah. Nah itu melanggar konstitusi," tegas Rocky.

Maka dari itu, lanjut Rocky, Presiden bisa di impeach karena melanggar konstitusi. Sebab, jika Presiden tidak melindungi warga negara, sama halnya dengan tidak mematuhi konstitusi.

"Jadi sudah, kita coba aja apa yang bisa kita lakukan, sambil menganggap yang diucapkan pak Luhut (Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) itu sudah nggak ada manfaatnya," kritiknya.

Bahkan, kata Rocky, saat ini tak ada satupun orang yang mau mendengar keterangan Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Karena mau ditutup semua channel YouTube. Itu seluruh channel YouTube yang dia maksud itu kan. Yang didalamnya ada ocehan-ocehan Faisal Basri, Rizal Ramli, Pak Pandu segala macam itu," ucap Rocky.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x