Setelah dibawa menggunakan ambulance, pihak keluarga mengaku kesulitan mencari rumah sakit, karena dimana-mana penuh dengan pasien Covid-19.
"Kita cari rumah sakit dimana-dimana itu penuh, covid-19 itu memang ada, prokes itu tetap harus dijaga, rumah sakit kewalahan, tenaga kesehatan kewalahan terlalu banyak pasien yang terkena Covid-19," ucapnya.
Melihat kondisi tersebut, dengan meninggalnya Jane Shalimar akibat Covid-19, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia taati aturan pemerintah, taati protokol kesehatan (prokes), jaga kesehatan, semoga covid-19 bisa cepat belalu.
Pihak keluarga mengaku sebelum meninggal Jane Shalimar tidak menyampaiakn pesan apapun, sebab karakternya memang tangguh.
"Sebelum meninggal atau di masa sakit tidak ada pesan apa-apa buat keluarga, dia bilang kuat menyatakan diri dia kuat dia mau sembuh saya kuat kok," ucapnya menirukan perkataan Jane Shalimar.
Hanya saja, meski Jane Shalimar sudah mengakui dirinya kuat dan tidak ingin dibawa ke rumah sakit, namun faktanya malah dilarikan ke IGD dan dirawat dan meninggal dunia.
"Manusia cuma bisa berencana, tapi tuhan Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang sama Jane. Sekarang Jane udah nggak sakit lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, pihak keluarga menegaskan Jane adalah sosok yang tangguh kuat banget. Bahkan, keluarga mengaku tidak pernah tahu bahwa almarhumah sakit.