Bahkan, Denny Darko juga menanggapi banyaknya pasien yang meninggal akibat Covid-19 ini karena varian Delta tidak bisa secepat itu disimpulkannya.
"Kalau saya pikir mudiknya kemarin itu menggambarkan apa yang saat ini terjadi. Saya tidak bangga atas ramalan buruk ini terjadi, malah saya amat menyesalkan," katanya.
Bahkan, Denny kembali menegaskan bahwa dirinya meramal kematian akibat Covid-19 di Indonesia ini tidak menggunakan dasar tahayul.
"Saya tetap solat, saya tetap melakukan seperti apa yang diutus oleh agama saya lakukan. Ini bukan musyrik, karena saya membacanya sama seperti GPS," ungkapnya.
Lebih jelasnya, bahwa dirinya melihat data yang tujuannya untuk mencari fakta dari situ mengolah dan menyajikannya berupa sebuah prediksi yang mungkin saja terjadi.
"Ingat saya selalu bilang, tidak ada cara terbaik dalam memprediksi masa depan selain menciptakan itu sendiri. Dan saya ingin menciptakan dengan meminta kita semua jangan mudik," katanya.
Ternyata malah banyak yang ngeyel,sehingga banyak kematian akibat Covid-19.
"Saya baru pulang mengantar editor saya pergi ke rumah calon istrinya dimana ayahnya dua jam sebelumnya itu sempat masih bernafas dan terus kemudian meninggal dunia. Ini terjadi di depan mata kekasihnya sendiri," katanya.