Edhie Baskoro Yudhoyono Sandang Gelar Doktor dari IPB University

- 10 Juni 2021, 21:34 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono saat sidang promosi doktor di IPB University.
Edhie Baskoro Yudhoyono saat sidang promosi doktor di IPB University. /

 

ISU BOGOR - Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas berhasil menyandang gelar Doktor dari IPB University. Gelar tersebut ia dapatkan setelah mengikuti rangkaian akademik di program studi Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis IPB University dan menyelesaikan sidang promosi doktornya pada Kamis, 10 Juni 2021.

Dalam sidang promosinya, Ibas menyajikan hasil penelitian lapang tentang Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif.

Mahasiswa bimbingan Prof. Hermanto Siregar, Prof Noer Azam Achsani, dan Dr. Tony Irawan ini melakukan penelitian dengan studi kasus pariwisata di Labuan Bajo.

Baca Juga: Apa Itu Eco Enzyme dan Manfaatnya? Berikut Penjelasan IPB

Alasan memilih Labuan Bano lantaran salah satu destinasi pariwisata super prioritas dan dikategorikan sebagai wisata super premium.

Menurut Ibas, dalan memaksimalkan potensinya itu harus diimbangi dengan kebijakan pembiayaan dan investasi yang tepat.

"Penelitian yang dilakukan bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis usaha dna memetakan kendala yang dihadapinya," kata Ibas seperti dalam keterangan pers IPB University yang diterima ISU Bogor.

Baca Juga: Pakar IPB University Sebut Pandemi COVID-19 Momentum Kedaulatan Pangan Indonesia Yang Berawal dari Desa

Tujuan lainnya yakni menganalisis kinerja keuangan para pelaku usaha, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan pelaku usaha, menganalisis estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian dan kesejahteraan.

"Serta merumuskan strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan pariwisata Labuan Bajo," sambung anggota DPR RI Fraksi Demokrat ini.

Adapun metode yang digunakan Ibas adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan dan rasio keuangan, regresi berganda, sistem persamaan simultan, dan analytical hierarchy process (AHP).

Baca Juga: Mahasiswa IPB Gelar Aksi Selamatkan KPK di Depan Gedung Merah Putih

"Dari penelitian yang saya lakukan mayoritas pelaku usaha berskala mikro, bergerak di bidang penyedia makanan dan minuman, serta berbentuk usaha perorangan," tuturnya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaku usaha memiliki kinerja keuangan yang cukup baik, namun belum efisien dalam pengelolaan aset lancar.

Menurutnya, terdapat 13 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pelaku usaha.

Baca Juga: 2 BEM IPB University Kompak Dampingi UMKM Desa Sukawening Agar Melek Digital Marketing

Variabel-variabel tersebut adalah tingkat pendidikan, bentuk usaha, jenis usaha, skala usaha, lokasi usaha, jarak tempat tinggal ke lokasi usaha, jumlah karyawan, besaran modal awal, sumber pemodalan, akses finansial, adopsi teknologi, keikutsertaan organisasi dan kemitraan usaha.

Melalui penelitiannya itu, Ibas menemukan bahwa peningkatan investasi memberikan dampak yang paling kuat dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.

Menurut putra SBY ini, strategi pembiayaan dan investasi perlu disusun dengan melibatkan pendapat para pakar dan pemangku kebijakan di tingkat nasional.

Baca Juga: Lakukan Aksi Media, BEM IPB: KPK Mulai Melemah Kian Hari

“Strategi pembiayaan dan investasi diutamakan dari inisiatif pemerintah yang diharapkan dapat mendorong mekanisme pembiayaan lainnya melalui kombinasi dari swasta, KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha), perbankan, dan lembaga keuangan non-bank,” ujar Ibas.

Lebih lanjut, ia mengatakan, implikasi manajerial di antaranya perlunya master plan pariwisata yang terpadu, berkelanjutan dan inklusif, serta mengimplementasikan four track strategy (pro-growth, pro-jobs, pro-poor, dan pro-environment) yang memperhatikan aspek 3C (National Connectivity, Regional Cycle dan Global Cycle).

Tidak hanya itu, peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) melalui sarana-prasarana dan penguatan kurikulum.

Sementara, dari sisi infrastruktur dan teknologi, perlu diupayakan pengelolaan big data, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, pengembangan teknologi serta aplikasi pendukung pariwisata.

Baca Juga: Gandeng IPB University, Pemkab Bogor Genjot Sentra Penghasil Beras Lewat Teknologi

“Diperlukan peningkatan anggaran pemerintah, investasi swasta, serta penguatan peran lembaga keuangan bank dan non-bank,” pungkasnya.

Dari penelitiannya tersebut, Ibas telah berhasil mempublikasikan empat artikel di dalam jurnal ilmiah salah satunya adalah jurnal yang terindeks scopus. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x