Network
ISU BOGOR - Titisan Nyai Ratu Kidul, Paranormal asal Tangeran, Banten sudah memprediksi isu hebohnya babi ngepet di Depok adalah hoax.
Sebelum pihak Polresta Depok menangkap Adam Ibrahim otak kebohongan kasus isu babi ngepet itu, Titisan Nyai Ratu Kidul menyebut hewan yang ditangkap warga Bedahan, Sawangan, Depok itu asli babi.
"Utk masalah yg lagi heboh ini, kalo menurut sy ini asli babi bukan babi ngepet, coba aja nanti lihat beneran jd manusia gak, katanya kan dlm wkt 1 minggu akan jd manusia stlh di matikan, siapa tahu benar kan banyak banget tuh yang percaya," ungkap Titisan Nyai Ratu Kidul dalam akun instagram @titisannyairatukidul, Rabu 28 April 2021.
Baca Juga: Ingin Disebut Tokoh Masyarakat Buat Cerita Bohong Babi Ngepet, Akhirnya Diciduk Polisi Depok
Ia menambahkan, sepengetahuannya jika memang itu babi ngepet, tidak mungkin sudah dibunuh tapi tak kunjung berubah.
"Setau sy sih kalo bener babi ngepet, jgnkan udh dibunuh, pas mau di sembelih aja akan lgsg berubah wujud jadi manusia,karna memang salah 1 resiko nya org yg ngepet kalau ketangkep trs di kurung krg lebih 24jm maka si babi ngepet ini akan kembali jadi manusia," ungkapnya.
Bahkan, lanjut dia, segalanya hingga aibnya akan terbongkar dan itu semua ada batasan waktu.
"Jadi kalo kata sy sih ini berita terlalu di besar-besarkan,semuanya di kait2kan biar rame,, tp wallohua'lam ,Krn itu yg sy baca," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polresta Metro Depok mengamankan dan menetapkan Adam Ibrahim sebagai tersangka dalam menyebarkan berita bohong atau hoax soal babi ngepet di Depok.
Adapun motif pelaku agar lebih terkenal di kalangan lingkungan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Babi ngepet itu sempat menjadi viral di media sosial setelah video penangkapan hewan itu beredar.
Baca Juga: Viral Video Babi Ngepet Akhirnya Dibunuh Warga Benahan Sawangan Depok
Kapolresta Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan dalam kasus ini tersangka sengaja membuat cerita bohong soal babi ngepet hingga akhirnya membuat warga percaya.
"Jadi tersangka ini bekerja sama dengan 7 orang membuat cerita, mengarang cerita seolah-olah babi ngepet itu benar. Ternyata itu rekayasa dari tersangka dan teman-temannya," kata Imran kepada wartawan, Kamis 29 April 2021.
Kata Imran, cerita soal babi ngepet itu dibuat setelah ada warga kehilangan uang sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta.
Dari sana, tersangka kemudian memesan seekor babi secara online dari seorang pecinta binatang. Babi itu dibeli seharga Rp900 ribu, ditambah ongkos kirim Rp200 ribu.
"Motifnya mereka agar tersangka ini terkenal dan disebut tokoh oleh masyarakat Sawangan," tutur Imran.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 14 ayat 1 dan atau Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman pidana 10 tahun penjara.***
