rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana
di ruang kecil papa, tapi bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan
(Umbu Landu Paranggi)
2. Apa Ada Angin di Jakarta
Apa ada angin di Jakarta
Seperti dilepas desa Melati
Apa cintaku bisa lagi cari
Akar bukit Wonosari
Yang diam di dasar jiwaku
Terlontar jauh ke sudut kota
Kenangkanlah jua yang celaka
Orang usiran kota raya
Pulanglah ke desa
Membangun esok hari
Kembali ke huma berhati
(Umbu Landu Paranggi)
3. Kuda Putih
kuda putih yang meringkik dalam sajak-sajakku
merasuki basabisik kantong peluh rahasiaku
diam diam kupacu terus ini binatang cintaku
dengan cambuk tali anganan dari padang padangku
(Umbu Landu Paranggi)