Tak Gentar Diserang Warganet, Anji Dikirimi Masker Istana Hingga Unggah Keresahan Hak Berpendapat

26 Juli 2020, 18:50 WIB
Tangkapan layar foto Anji bermasker dari Istana. /Linna Syahrial

ISU BOGOR - Musisi Anji atau bernama asli Erdian Aji Prihartanto yang dikirimi masker dari Istana setelah gandrung kontroversi pendapatnya tentang penutup mulut dan hidung itu, juga foto jenazah pasien Covid-19 yang dikomentarinya di media sosial Instagram, kembali menyoal keresahan hak berpendapat.

Dikutip dari akun Isntagramnya, @duniamanji musisi yang juga saat ini mengaku menjadi conten creator, menggunggah setiap orang harus berani menerima perbedaan pendapat pada Minggu, 26 Juli 2020.

Ia mengunggah tangkapan layar sebuah pesan dari seorang artis yang disebutnya memiliki 19 juta followers tetapi tidak disebutkan namanya, mengirim tiga pesan di antaranya bahwa 'dirinya (artis tanpa nama) terlalu pengecut untuk bersuara'.

Baca Juga: Banjir Sorotan Sebut Jangan Pakai Masker, Anji Klarifikasi Rujuk Unggahan Wali Kota Bogor Bima Arya

Kalimat itu berada di pesan ketiga, merujuk pada pesan sebelumnya tentang opini Covid-19 yang terasa asing atau tidak mengikuti pendapat umum dapat menimbulkan kemarahan dan menyakiti orang lain.

Bahkan Covid disebutkan seperti kepercayaan baru yang tabu atau pamali bahkan haram untuk dibantah.

Dalam keterangan unggahan tersebut, Anji menuliskan keterangan, salah satunya bahwa seberapa pun menyebalksnnya, orang-orang harus berani menerima perbedaan pendapat.

Atas unggahan itu, Anji pun mendapat serangan kembali dari warganet dengan berbagai komentar di Twitter.

Anji pun mengunggah tangkapan layar foto dirinya memakai masker yang dikirim dari Istana sambil memegang buku 'literally'berlogo pancasila di Istagram di Twitter sambil menanggapi serangan warganet tersebut.

Baca Juga: Aneh dengan Foto Jenazah Pasien Covid-19 Karya Jhosua Irwandi, Warganet Bilang Komen Anji Janggal

Dalam unggahan foto dirinya bermasker dari Istana tersebut, ia menjelaskan betapa Anji menghormati Presiden Joko Widodo dan mengerti posisinya sebagai kepala negara dengan banyak kepentingan yang harus diperhatikan termasuk isu pandemi dan ekonomi.

Ia mengungkapkan keresahannya karena menulis jangan pakai masker saat olahraga dengan salah menulis letak huruf kapitalnya, kemudian menjadi ramai dikecam.

Anji hanya menulis dengan huruf kapital pada kata jangan pakai masker, yang membuatnya Tren di Twitter bersama komentarnya tentang keanehan foto jenazah Covid-19.

Musisi yang pernah jadi vokalis band drive itu merasa klarifikasinya tentang penulisan itu saat tren akan teta dianggap salah.

Baca Juga: Dukacita dan Perintah Presiden Joko Widodo Atas Banjir Luwu Utara di Twitter

Padahal berulang kali, ia merasa malah mengkampanyekan protokol kesehatan, termasuk memakai masker dalam berbagai media dan karya.

Tak digubrisnya penjelasan kali ini pun, membuat Anji banyak menyuarakan kembali hak berpendapat saat berkomentar menanggapi kecaman warganet.

 

Editor: Linna Syahrial

Tags

Terkini

Terpopuler