Jokowi Marahi Menteri yang Doyan Impor, Rocky Gerung: Dia Sudah Nggak Bisa Ngapa-ngapain

26 Maret 2022, 13:34 WIB
Jokowi Marahi Menteri yang Doyan Impor, Rocky Gerung: Dia Sudah Nggak Bisa Ngapa-ngapain /YouTube Rocky Gerung Official/Sekretariat Presiden

ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai banyaknya menteri yang dimarahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena senang impor seperti sudah terbiasa dan memang senang diomelin.

"Karena kita mestinya tahu, Menteri Kesehatan sudah berapa kali dijewer, dipermalukan juga di depan publik," kata Rocky Gerung.

Tak hanya itu, kata Rocky Gerung, Menteri BUMN Erick Thohir juga sudah beberapa kali disindir-sindir.

Baca Juga: Rocky Gerung Soal Mafia Minyak Goreng: Presiden Selalu Menghindar...

"Demikian juga menteri-menteri yang lain, jadi ini yang disebut sebagai keadaan, dimana Presiden Jokowi tidak paham dengan disiplin di dalam kabinet," ungkap Rocky Gerung.

Lanjut Rocky Gerung, mestinya Presiden Jokowi menggebuk para menterinya dalam rapat kabinet tertutup.

"Supaya terlihat betul-betul Presiden mengerti cara memanage sesuatu secara terukur, kalau ini kan nggak terukur.

Baca Juga: Soroti Kasus Luhut Lawan Fatia-Haris Azhar, Rocky Gerung: Ini Akan Jadi Problem Internasional

"Akibatnya orang kemudian mengevaluasi bukan sekedar presiden mengevaluasi menterinya, sekarang publik mengevaluasi presiden karena marah-marah di depan publik," kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, kesannya selama ini presiden lempar tanggungjawab karena senang disakiti, jadi hanya berdiam saja.

"Jadi ini soalnya, jadi presiden bilang nggak ada kebijakan menteri tapi kebijakan presiden, itu yang menyebabkan nggak tahu presiden mau bikin apa," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Sebut Kasus Luhut Akan Jadi Persoalan Internasional, Rocky Gerung: Pasti Akan Dibantu oleh...

Selanjutnya, kata Rocky Gerung, ketidakmampuan presiden harusnya diatasi secara internal.

"Justru sekarang terbaca, orang marah-marah artinya dia sudah nggak bisa ngapa-ngapain, orang marah-marah artinya dia nggak bisa tidur," kata Rocky Gerung.

Terkait Jokowi marah-marah kepada menteri yang senang melakukan import karena memang disitu ada fee.

Baca Juga: Ibu Gorok Anak di Brebes karena Ekonomi, Rocky Gerung: Tragisnya Rp2,5 Triliun APBN Dipakai Balapan MotoGP

"Tapi kita tahu banyak kementerian yang doyan import karena disitu ada fee, ada berbagai macam keuntungan ekonomi," jelas Rocky Gerung di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu 26 Maret 2022.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi meluapkan sejumlah kejengkelan saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, Jumat 25 Maret 2022.

Saat di Bali, Jokowi sampai mengeluarkan kata bodoh hingga melarang peserta yang hadir tepuk tangan di sela-sela dirinya bicara.

Semula, Jokowi mengatakan realisasi pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri baru atau made in Indonesia Rp214 triliun per hari ini. Angka ini setara dengan 14 persen dari total anggaran yang sebesar Rp1.481 triliun.

"Ini uang besar sekali, tidak pernah kita lihat dan ini kalau digunakan 40 persen saja (untuk pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri), maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan kementerian dan BUMN tak perlu repot-repot mencari investor untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Menurutnya, ekonomi RI akan otomatis tumbuh jika seluruh anggaran pengadaan barang dan jasa ikut dirasakan oleh pelaku UMKM.

"Tidak perlu cari investor, kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UMKM-UMKM kita. Bodoh sekali kalau tidak lakukan ini," tegas Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyindir para menteri yang senang membeli barang-barang import. Jokowi mengatakn pengadaan barang dan jasa, pusat itu Rp526 triliun.

"Daerah, pak gubernur, pak bupati, pak wali, Rp535 triliun, lebih gede di daerah. BUMN jangan lupa saya detailkan lagi, Rp420 triliun, ini duit gede sekali," papar Jokowi.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler