Soal Tahu Tempe Langka di Pasar, Rocky Gerung Ungkap Biang Keroknya: Sebenarnya...

23 Februari 2022, 11:48 WIB
Rocky Gerung angkat suara soal fenomena langkanya tahu tempe. /Tangkapan layar/kanal YouTube Refly Harun

ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara soal fenomena langkanya tahu dan tempe di pasaran.

Seperti diketahui, tahu dan tempe mendadak langka di pasar lantaran harga kedelai saat ini melambung tinggi.

Hal itu menyebabkan para pedagang dan pelaku usaha 'mogok' berjualan atau memproduksi bahan makanan berbahan dasar tahu dan tempe.

Baca Juga: Tahu Tempe Mendadak 'Hilang' di Pasar, Rocky Gerung Salahkan Jokowi: Kepalanya Gak Ada Isinya

Menurut Rocky, hilangnya tahu dan tempe di pasar merupakan suatu fenomena yang ajaib.

Ia mengatakan jika biang kerok atau sumber dari kekacauan harga bahan pokok beberapa minggu terakhir ini adalah pemerintah, tepatnya di kekuasaan tertinggi.

"Jadi keajaiban-keajaiban itu yang membuat orang merasa ini pemerintahan yang berantakan sebetulnya tapi mau dirapikan, padahal sumber keberantakannya si pemegang kekuasaan tertinggi," ujar Rocky dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube-nya, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga: 3 Politisi Ini Beri Anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Hadiah, Krisdayanti Ucap Terima Kasih

Dalam statement-nya ini, Rocky lagi-lagi menyinggung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ia menyebut jika Indonesia saat ini tengah dipimpin oleh kepala negara yang kepalanya tidak ada isinya.

Pengamat politik itu juga menyinggung soal janji Jokowi yang dalam kampanyenya dulu membagikan kartu sembako.

"Bahan kebutuhan pokok yang dijanjikan presiden lewat kartu sembako. Jadi pada waktu Jokowi kampanye dia keluarin tuh kartu sembako," tutur Rocky.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Beri Anak Atta Halilintar Hadiah Ini, Krisdayanti: Terima Kasih...

Lebih lanjut, ia kembali menegaskan jika pemerintah Indonesia sedang berantakan dan sumber keberantakannya adalah si pemegang kekuasaan tertinggi, alias presiden dan jajarannya.

"Sumber keberatannya adalah si pemegang kekuasaan tertinggi," tegasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler