ISU BOGOR - Gunung Semeru meletus 4 Desember 2021 sebagai lonceng seruan, kata Ahli Supranatural Mas Tinus. Ia juga mengungkap adanya ancaman bencana terbesar di dunia yang mengerikan.
"Semeru itu ibaratnya lonceng, seruan, Semeru artinya seruan dari eyang Semar," kata Mas Tinus di Channel YouTube Ngaji Roso, Senin 13 Desember 2021.
Lebih lanjut, Mas Tinus menjelaskan Gunung Semeru itu ibaratnya kalau dalam jagat raya sebagai sebuah lonceng.
"Maha Meru, maha itu adalah sebagian sifatnya paling. Meru artinya dalam bahasa sansekerta adalah puncak," kata Mas Tinus.
Jadi, kata Mas Tinus, Mahameru adalah segala puncak dari Pulau Jawa itu adalah Semeru.
"Makanya Semeru itu dibilang sebagai gunung paling tertinggi di pulau Jawa," jelas Mas Tinus.
Baca Juga: Ramal 3 Gunung Lagi yang Akan Erupsi Setelah Gunung Semeru, Ahli Supranatural: Bumi Menuntut Manusia
Ketika namanya, lonceng itu adalah seruan atau semeru itu bisa diartikan sebagai kode.
"Nah kita lebih waspada dengan diri kita masing-masing, jadi kita harus lebih mawas dengan keinginan alam semesta," kata Mas Tinus.
Bahkan, Mas Tinus menyebut jika ada yang menyebut Semeru itu hampir sampa dengan kata semar, karena itu loncengnya.
"Itu kan lonceng semar, semar kasih lonceng ceng ceng ceng. Iki loh aku arep nyabut gawe. Itu maksudnya," ungkap Mas Tinus.
Lantas, Mas Tinus juga menyebut peristiwa Gunung Semeru meletus sebagai siloka.
"Kita harus paham dengan keinginan alam semesta. Semeru, seru jadi suatu sifat yang memberikan kabar," jelasnya.
Intinya, lanjut Mas Tinus, Semeru itu adalah bagian dari refleksi alam.
"Mana kala alam itu tidak terjadi pada keselarasan dalam dirinya dia akan melakukan refleksi," kata Mas Tinus.
Seperti manusia, kata Mas Tinus, kalau tidak nyaman pasti akan tidak bisa diam.
"Itu namanya refleksi, setiap refleksi itu mempengaruhi apa yang terjadi di dalam kehidupan kita," kata Mas Tinus.
Mas Tinus membenarkan bahwa peristiwa Gunung Semeru meletus akan diikuti rentetan bencana terbesar lainnya.
"Ini karena krisis kemanusiawian, krisis identitas diri, bagaimana manusia bisa mengenal asal usul.
"Sekarang dunia kita Jawa. Jawi itu bisa mengenal jawa yang sebenarnya atau sejati," kata Mas Tinus.
Menurut Mas Tinus, dalam istilah pengertian wayang, sebenarnya leluhur bangsa Indonesia lebih pintar dan cerdas.
"Ada nggak negara lain bisa membikin filosofi yang diwujudkan dalam bentuk wayang, lebih lengkap nggak dari budaya Jawa," kata Mas Tinus.***
***