Ini Isi Lengkap Surat Terbuka Didi Riyadi ke Presiden Jokowi

16 Juli 2021, 06:05 WIB
Ini Isi Lengkap Surat Terbuka Didi Rayadi ke Presiden Jokowi /Sugiharto/Instagram @didiriyadi_official

ISU BOGOR - Musisi Didi Riyadi memberikan surat terbuka kepda Presiden Jokowi. Surat terbuka tersebut diunggah juga melalui akun Instagram @didiriyadi_official.

"Yang terhormat bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo di tempat," tulisnya mengawali surat tersebut.

Ia pun membuka tulisan surat tersebut dengan salam dan berdoa agar Jokowi dan keluarga sehat serta dalam lindungan Allah SWT.

Baca Juga: Kritik Jokowi soal BIN Diturunkan Atasi Lonjakan Covid-19, Rocky Gerung: Itu Uniknya Indonesia

"Pertama-tama, izinkan saya memperkenalkan diri, saya adalah Didi Rayadi, salah seorang rakyat bapak yang yang hidupnya selama 31 tahun ini didedikasikan untuk dunia seni dan hiburan Indonesia," kata Didi.

Ia mengaku, surat tersebut merupakan pertama kali yang dibuat untuk Jokowi. Ia menyebut Jokowi merupakaan sosok yang ia hormati sebagai pemimpin bangsa.

"Surat terbuka ini bagian dari concern dan kepedulian saya kepada bangsa dan negara, harapannya bisa sampai serta ddengar oleh istana dan pemerintah," tuturnya.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Putra Sulung Presiden Jokowi Terpapar Covid-19: Saya Nggak Percaya

Kedua, lanjutnya, sebagai salah seorangyang mencintai negeri ini, ia datang ke Jokowi dengankesungguhan untuk menyampaikan beberapa curahan hati.

"Termasuk di dalamnya apresiasi, keprihatinan, dan pendapat saya tentang situasi aktual saat ini," kata Didi.

Dia mengatakan, sudah setahun lebih berada di dalam situasi keprihatianan yang tidak pernah diimpikan sebelumnya, yakni situasi very extraordinary akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Citra Soeroso Istri dari Chico Hakim Meninggal, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Dukacita

"Kenyataannya kita benar-benar dalam wabah yang mendunia mengakibatkan semua oran harus beradaptasi dengan kenormalan baru termasuk mematuhi prokses dan aturan-aturan baru yang ditetapkan," tulisnya.

Menurut Didi, Covid-19 memberikan dampak kepada masyarakat dan sangat 'memukul' bidang-bidang terutama pada perekonomian, kesehata, pendidikan, dunia seni dm hiburan, serta bidang lainnya.

"Saya berterima kasih banyak kepada bapa dan jajaran pemerintah dalam menaangani situasi serta kondisi yang tidak mudah ini." ucapnya secara tertulis.

Baca Juga: Jempol Jokowi ke Prabowo saat Berdampingan dengan Ma'ruf Amin di Istana, Pertanda Apa?

Ia pun mengapresiasi atas ketegasan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populer seperti PSBB di awal pandemi hingga PPKM Daraurat seperti saat ini.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan saya menyamapaikan pendapata yang berkaitan dengan situasi kondisi terkini khsususnya yang berhubungan dengan adanya wacana perpanjangan PPKM Darurat.

"Setelah saya telaah berdasarkan data sekunder yaitu pemberitaan berbagai media, media sosial maupun data primer melalui pengamatan serta pengalaman berinteraksi dengan kalanagan masyarakat termasuk crew yang biasa bekerja sama dengan saya," jelasnya.

Baca Juga: Sindir Pedas Luhut soal Covid-19 Indonesia Terkendali, dr Pandu: Hati-hati Pak Jokowi Jangan Mau Dibohongi

Ia pun menyampaikan pendapatnya soal pada PPKM Darurat.

"Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa dan bali," tegasnya.

Alasan dia menolak PPKM Darurat di Jawa Bali diperpanjang karena sudah psati banyak yang kena imbasnya.

Baca Juga: Tolak Vaksin Berbayar, Warganet Singgung Perkataan Jokowi Sebelumnya: Sekali Lagi Gratis Tidak Dikenakan Biaya

"Soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," sebutnya.

Hal itu juga ia lihat kenyataanya bahwa sejak awal pandemi banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK, seniman dan musisi tidak lagi bisa manggung.

"Ternyata PSBB, PPKM ataupun hal sejenjis tidak juga mampu meredam penyebaran Covid-19," ujar dia.

Baca Juga: Minta Presiden Jokowi Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar, dr Pandu Riono Sebut BUMN Tamak Cari Profit

Alasan lainnya adalah perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa menyelesaikan wabah. Pilihannya seperti buah simalakama.

"Mati karena wabah atau mati karena kelaparan," imbuhnya.

Kemudian Didi Riyadi pun mengusulkan lockdown, karantina, PPKM, atau apapun namanya bisa diupayakan versi yang lebih ramah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bergeming soal Desakan Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar: Virus Masih Ada di Sekitar Kita

"Yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah," tutur dia.

Menurut dia jika hasil PPKM Darurat Jawa dan Bali tanggal 3-20 JUli 2021 tidak berdampak signifikan dan berkorelasi dengan penurunan kasus Covid-19, maka ia minata dipertimbangkan beberapa hal.

Di antaranya mengevaluasi strategi kebijakan dan kordinasi antar lembaga. Kemudian sosialisasi dan eduksai semasif-masifnya tentang penanangan bagi yang terpapar Coivd-19 dan pola hidup sehat untuk melawan Covid-19.

Baca Juga: Warganet Kembali Serang Presiden Jokowi Setujui Vaksin Berbayar, Kimia Farma 'Trending'

"Menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak hanya bersifat aturan, tetapi juga bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu," kata Didi Riyadi.

Terakhir, mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19.

Tetapi juga mengidentifikasi merekayang terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi dengan aat ukur yang tepat.

Baca Juga: Delpedro Marhaen Secara Tegas Mendesak Jokowi Mundur: Secepatnya Dalam Tempo Sesingkat-singkatnya

"Demikian surat terbuka saya sampaikan. Besar harapan saya bapak presiden berkenan membaca, mendenarkan, serta mempertimbangkan pendapat saya yang dikatakan juga mewakili sebagian dari rakyat bapak yang merasakan dampak dari pandemi umumnya dan dari pemberlakuan PPKM Darurat khususnya," pungkas Didi Riyadi. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler