dr Tirta Tak Peduli dr Louis Ditahan atau Tidak: yang Penting Dia Minta Maaf

13 Juli 2021, 14:29 WIB
dr Tirta Tak Peduli dr Louis Ditahan atau Tidak: yang Penting Dia Minta Maaf /Kolase foto dr Louis dan dr Tirta/Twitter

ISU BOGOR - Dokter (dr) Tirta mengaku tak peduli mengenai dr Louis ditahan atau tidak oleh pihak Bareskrim Polri.

Bagi dr Tirta, yang terpenting adalah dr Louis meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Karena sedari awal, tambah dr Tirta, dia hanya ingin dr Louis meminta maaf, dilanjut atau tidaknya perkara itu jadi urusan Polri.

Baca Juga: Usai Diduga Laporkan dr Louis, Dokter Tirta Disebut Pembungkam Kebebasan Berpendapat oleh Warganet

"Saya dari awal cuma mau dia minta maaf. Dari live tv begitu. Kalo dah minta maaf dan janji ga ulang. Gpp. Saya dah legowo," ungkap dr Tirta dikutip Isu Bogor dari cuitan Twitter-nya @tirta_hudhi, Selasa, 13 Juli 2021.

"Untuk proses hukum lanjut / tidak. Menjadi urusan polri. Bagi saya dah cukup," sambungnya.

Sebelumnya, dr Tirta membagikan sebuah kabar terbaru mengenai dr Louis pasca diperiksa oleh Bareskrim Polri.

Baca Juga: Usai dr. Louis Ditangkap dan Diperiksa, Polisi: Tak Menahan karena Menyanggupi Tidak Akan Melarikan Diri

dr Tirta menyampaikan bahwa dr Louis sudah meminta maaf secara resmi dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.

"Update: sodara @LsOwien minta maaf secara resmi dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, dan meluruslan info hoax yang beredar," ujar dr Tirta.

Setelah mengetahui hal itu, dr Tirta pun mengungkapkan perasaan leganya.

"Nah gini donk dari awal. Kan enak.. dimaafkan ya bu. Jangan diulangi lagi," tuturnya.

Baca Juga: dr Louis Tidak Ditahan, Polisi: Pemenjaraan Bukan Upaya Satu-satunya

Seperti diketahui, setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik, pihak kepolisian memutuskan untuk tidak menahan dr Louis.

Akan tetapi, seluruh barang bukti tetap ada di tangan polisi dan dr Louis menyatakan bahwa ia tidak akan kabur.

Pihak kepolisisan juga menjelaskan bahwasanya penjara bukan upaya satu-satunya.

"Kami melihat bahwa pemenjaraan bukan upaya satu-satunya, melainkan upaya terakhir dalam penegakan hukum, atau diistilahkan ultimum remidium," ujar Brigjen Slamet kepada wartawan, Selasa, 13 Juli 2021.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler