ISU BOGOR - Amblasnya makam seorang buzzer Budi Djarot ramai dikaitkan warganet dengan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Pasalnya, Budi Djarot pernah kedapatan membakar poster HRS yang pada akhirnya memicu amarah para simpatisan pendukung mantan Ketua FPI tersebut.
Menanggapi hal itu, seorang warganet melalui postingan akun Twitter-nya @BossTemlen mengatakan jangan menggiring fenomena tersebut ke arah hal mistis.
Baca Juga: Makam Buzzer Budi Djarot Pembakar Poster HRS Amblas, Warganet Lontarkan Komentar Pro Kontra
Sebab, kata dia, ia yakin bahwa HRS juga pasti akan menolak jika hal tersebut dikaitkan dengan dirinya.
Apalagi, sambungnya, HRS adalah seorang yang rasional.
Ia pun mengajak para warganet lain untuk menyikapi apa yang terjadi pada makam Budi Djarot adalah hal yang wajar dan logis.
"Kuburan budi djarot turun, ya krn mungkin faktor komposisi jenis tanahnya, banyak kejadian gitu," tulisnya dikutip Isu Bogor, Senin, 12 Juli 2021.
Baca Juga: Posting Keadaan Makam Buzzer Budi Djarot, Netizen: Coba Gali Ulang
"Trs knp dihubung2kan dgn HRS? HRS juga akan menolak klo dihubungkan dengan dirinya, belio rasional," lanjutnya.
Lebih lanjut, pemilik akun @BossTemlen ini mengaku dirinya tau betul bagaimana HRS beserta jajarannya seperti Munarman, KH Lubis, serta menantunya, lantaran ia kerap menyimak paparan dari Imam Besar FPI itu.
"Gw tuh tau jelas Munarman, KH Lubis, menantunya HRD dll, sering diskusi dan ngobrol2, pemikirannya progresif, berbicara masalah ekonomi, kapitalisme, politik, dan gw sering simak paparan HRS," ungkap dia.
Baca Juga: Anggota Majelis Hakim yang Memvonis HRS Meninggal, Warganet Singgung tentang Pengadilan Akhirat
"Mereka orang-orang rasional dan logis kok! Jgn giring ke arah mistis lah," sambungnya.
Tak hanya fenomena amblasnya makam buzzer Budi Djarot, warganet itu juga menyinggung soal meninggalnya anggota Majelis Hakim yang memvonis HRS di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur tempo hari.
Ia mengatakan, jangankan hakim yang memvonis HRS, 64 ribu orang saja sudah meninggal karena Covid-19.
"Hakim yg vonis HRS meninggal, ya jgnkan hakim, 64.000 lebih dah meninggal gegara covid," tandasnya.***