"Opsinya mungkin hybrid, atau campuran antara PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan pembelajaran tatap muka. Jadi bukan berarti tatap muka normal langsung dilakukan sekolah, tidak seperti itu. Tetapi masih diselingi dengan PJJ dan kapasitasnya antara 30 hingga 50 persen," ujarnya.
Menurut Bima, konsep sistem pengajaran secara tatap muka harus jelas seperti apa dan ada beberapa opsi yang saat sedang dirumuskan Disdik Kota Bogor.
"Jadi sekarang Disdik Kota Bogor akan lakukan sosialisasi. TOR-nya terkait prokes (protokol kesehatan). Tapi kuncinya adalah jika sekolah tersebut disetujui oleh komite sekolah dan orangtua siswa," ucapnya.***