Selain Macet, Waspada Juga 22 Titik Longsor di Jalur Puncak

- 14 November 2020, 17:29 WIB
Tebing longsor Puncak Bogor yang kini tidak ada tanaman vetiver, Minggu, 30 Agustus 2020
Tebing longsor Puncak Bogor yang kini tidak ada tanaman vetiver, Minggu, 30 Agustus 2020 /Linna Syahrial /Linna Syahrial


ISU BOGOR - Puncak Bogor tidak hanya macet, para wisatawan pun harus waspada juga bila Jalur Puncak juga rawan longsor. Setidaknya ada 22 titik longsor.

Memasuki musim penghujan, selain jalanan menjadi licin. Jalur Puncak yang berkontur tebingan dan jurang sangat rawan bila terjadi longsor saat hujan.

Jalur Puncak sepanjang 21 kilometer dari Simpang Gunung hingga perbatasan Cipanas, Cianjur masih rentan mengalami pergerakan tanah atau longsor.

Baca Juga: Ini 10 Titik Langganan Macet yang Perlu Diwaspadai Saat Berwisata di Puncak

Terdapat 22 titik longsor di sepanjang Jalur Puncak yang rawan terjadi pada musim penghujan.

Berdasarkan data Bina Marga di KemenPUPR, kontur tanah wilayah lereng Puncak memang labil sehingga jika terjadi hujan air dengan cepat dapat menggerus lapisan tanah lalu mengalami pergerakan tanah.

Baca Juga: Dirombak! Sri Mulyani Digantikan Erick Thohir Atas Petunjuk Jokowi, Bagaimana dengan Menkes Terawan?

Sepanjang jalur Puncak mulai dari Simpang Gadog hingga Ciloto, Cipanas.  Hasil observasi, longsor di 22 titik yang tersebar di antaranya di Gunung Mas, Riung Gunung, Kampung Naringgul, Telaga Warna, Widuri, Rindu Alam atau Puncak Pass, Megamendung, Cikopo, Tanjakan Selarong, dan Warung Kaleng.

Pada 2018 lalu, bahkan Jalur Puncak Bogor pernah ditutup sementara karena terjadi longsor di beberapa titik.

Bekas longsor yang terjadi di Jalur Puncak Bogor, 2018
Bekas longsor yang terjadi di Jalur Puncak Bogor, 2018 Isu Bogor


Saat itu terjadi 9 kejadian longsor terjadi di jalur Puncak baik itu yang masuk wilayah Kabupaten Cianjur, maupun Kabupaten Bogor.

Paling parah terjadi pada tanggal 5 Februari 2018, dimana longsor terjadi beberapa titik di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.

Bahkan kejadian itu memakan satu korban jiwa dan lima orang terluka karena tertimpa longsor.

Baca Juga: Harga Ponsel RAM 8 GB Turun Hampir Setengahnya, Mulai dari Oppo A91 Sampai Realme 6

Selain menimbulkan korban jiwa, longsor tersebut juga berimbas besar kepada perekonomian dan lalu lintas karena dilakukan penutupan jalan yang terlama sepanjang sejarah kawasan wisata Puncak.  

Selain longsor, sepanjang Jalur Puncak Bogor yang rimbun pepohonan kerap tumbang. Tidak sedikit peristiwa pohon tumbang terjadi di Jalur Puncak hingga menyebabkan kemacetan.

HUjan juga mempengaruhi suhu di kawasan Puncak Bogor, saat terjadi hujan turun atau suhu turun Jalur Puncak Bogor berkabut.

Baca Juga: Melancong ke Kota Bogor, 3 Museum Ini Wajib Dikunjungi Jaraknya Berdekatan, Tiket Masuk Gratis

Polisi pun kerap mengimbau agar pengendara yang melintas kawasan Puncak harus ekstra hati-hati, mengingat kabut tebal mempengaruhi jarak pandang.

Selain itu, pengendara juga diminta waspada terhadap pohon tumbang dan longsor di beberapa titik di wilayah Puncak.

"Di puncak musim penghujan Jalur Puncak cenderung berkabut, longsor, dan rawan pohon tumbang. Untuk itu, pengendara diminta lebih berhati-hati."

Arus lalu lintas kendaraan saat berkabut di Jalur Puncak
Arus lalu lintas kendaraan saat berkabut di Jalur Puncak Isu Bogor

 
"Nyalakan lampu kabut atau lampu besar untuk memudahkan pengendara lain," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fitria Juanda awal Oktober 2020.

Fitria juga meminta agar, pengendara patuh berlalu lintas dan menggunakan kendaraan yang layak, mengingat pekan ini sudah memasuki masa libur dimana volume kendaraan mulai meningkat di Jalur Puncak.*** 

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x