7 Petugas KPPS Kabupaten Bogor Meninggal Dunia usai Pemilu 2024

- 17 Februari 2024, 10:20 WIB
Ilustrasi- Innalilahi 7 Petugas KPPS Kabupaten Bogor Meninggal Dunia.*
Ilustrasi- Innalilahi 7 Petugas KPPS Kabupaten Bogor Meninggal Dunia.* /Diskominfo kota Bandung/
ISU BOGOR – Duka menyelimuti Kabupaten Bogor setelah tujuh anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia pasca Pemilu 2024. Tiga di antaranya meninggal setelah proses pencoblosan, menguatkan dugaan akan beban kerja yang berat bagi para petugas KPPS.

Ketua KPU Kabupaten Bogor, M. Adi Kurnia, mengonfirmasi tragedi ini. "Hingga hari ini total ada tujuh orang (KPPS) meninggal. Tiga orang anggota KPPS meninggal pasca-tahapan pencoblosan atau pungut hitung," ungkap Adi Kurnia.

Salah satu korban, Abdul Rahman dari KPPS Desa Cilebut Timur, Sukaraja, meninggal akibat kelelahan dan penyakit bawaan. Sementara Sihono dari KPPS Kelurahan Pabuaran, Cibinong, meninggal dalam kecelakaan lalu lintas saat pulang kerja.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Hari Ini Sabtu 17 Februari 2024

Tragedi ini memicu pertanyaan tentang keamanan dan kesejahteraan para petugas KPPS. Masyarakat Bogor pun berduka cita atas kehilangan para pahlawan demokrasi ini.

Kematian para anggota KPPS ini menjadi pengingat akan pentingnya peran dan perlindungan bagi mereka dalam menjalankan tugas demokratis. Beban kerja yang berat dan minimnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan mereka menjadi sorotan utama.

Masyarakat dan berbagai pihak mendesak pemerintah dan lembaga terkait untuk mengevaluasi sistem dan kondisi kerja para petugas KPPS. Hal ini penting untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga: Info One Way Puncak Bogor Hari Ini Sabtu 17 Februari 2024, Cek Jadwal Buka Tutup Arah Berikut!

Langkah-Langkah yang Diperlukan

Beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan:

  1. Meningkatkan insentif dan jaminan kesehatan bagi para petugas KPPS.
  2. Meminimalisir beban kerja dengan menambah jumlah petugas atau memaksimalkan teknologi.
  3. Memberikan pelatihan dan pembekalan yang lebih komprehensif untuk menghadapi situasi darurat.
  4. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar lembaga terkait untuk memastikan keamanan dan kelancaran pemilu.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Kehilangan para pahlawan demokrasi ini menjadi pengingat bahwa pemilu bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menghargai dedikasi dan pengorbanan mereka yang menjaga kelancaran proses demokrasi.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x