Corona Kian Merajalela, Bogor Tutup Pedestrian Sekitar Kebun Raya dan Istana

- 18 September 2020, 20:12 WIB
Jalur sepeda di Lingkar Kebun Raya Bogor, tepatnya Jalan Otista, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Jalur sepeda di Lingkar Kebun Raya Bogor, tepatnya Jalan Otista, Bogor Tengah, Kota Bogor. /IsuBogor.com/Iyud Walhadi

ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana menutup total sejumlah fasilitas publik di pusat kota, mulai dari taman hingga fasilitas (pedestrian) pejalan kaki dan jalur sepeda di lingkar Kebun Raya.

Penutupan total fasilitas publik yang berada  seputaran jalur Sistem Satu Arah (SSA) ini diberlakukan saat akhir pekan di masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK).

Sebab, aktivitas di kawasan Kebun Raya dan Istana Bogor saat akhir pekan selalu padat dikunjungi masyarakat, baik  dalam maupun luar kota. Sehingga potensi atau risiko terjadinya penularan Covid-19 cukup tinggi.

Baca Juga: Ajaib! Calon Bupati Tersangka Penabrak Polwan Tetap Bisa Ikuti Tahapan Pilkada Yalimo

“Untuk hari biasa dipersilahkan karena tidak terlalu ramai, namun berbeda kondisinya jika di akhir pekan, kondisinya sudah tidak jelas,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Jumat 19 September 2020.

Menurut Bima Arya, saat akhir pekan, warga di pedestrian SSA banyak yang memanfaatkannya sambil merokok, makan makanan ringan, memberi makan uncal, bahkan terlihat berkumpul atau berkerumun. 

Hal itu menurutnya cukup berbahaya mengingat kasus Covid-19 Kota Bogor meningkat. Selain itu, terlihat tidak sedikit warga luar Kota Bogor yang datang untuk bersepeda atau gowes yang pada akhirnya membuat suasana menjadi semakin krodit.

Baca Juga: Tower 5 Nyaris Penuh, RSD Wisma Atlet Segera Operasikan Gedung Berkapasitas 1.546 Tempat Tidur

Kepada Satpol PP Kota Bogor, Bima Arya memerintahkan untuk membuat barikade mulai subuh hingga malam hari. “Saya akan turun langsung,” tegasnya.

Sebelumnya, Bima Arya menyebutkan ada tiga penyebab kasus Covid-19 di Kota Bogor meningkat, yakni pergerakan atau mobilitas warga tinggi, tingkat kesadaran warga yang masih rendah dan tindakan pengawasan protokol kesehatan yang masih lemah. 

Untuk menekan meningkatnya kasus Covid-19 akibat mobilitas warga, maka Pemkot Bogor memberlakukan pembatasan jam operasional dan pembatasan jam aktivitas warga di malam hari. 

Baca Juga: Ditolak Ade Yasin Sebagai Sekda, Jubir Covid-19 Kabupaten Bogor Ini Malah Dipilih Bima Arya?

Kepada jajaran aparat wilayah ia meminta untuk All Out dan maksimal turun ke lapangan mengawasi warga, khususnya di waktu-waktu strategis seperti jam makan siang, waktu sore, tempat ngopi dan waktu malam selama dua minggu kedepan.

“Silahkan berbagi tugas dengan jajaran. Saya bersama Pak wakil akan berbagi tugas dan kita turun setiap hari,” jelas Bima Arya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno menyebutkan data terbaru hingga pukul 14.00 WIB, Jumat 19 September 2020 jumlah  kasus positif Covid-19 bertambah 23 orang.

"Sehingga total kasus positif di Kota Bogor mendekati angka 1000 jiwa atau 987 orang, dengan rincian meninggal 39 orang,  elesai isolasi/sembuh 634  orang dan masih sakit atau positif aktif 314 orang," ungkapnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x