Pemkab Bogor Masuk 10 Besar Nominasi Program I-SIM For Regencies 2023, Sekda Burhanudin: Jadi Harapan Baru

- 30 Oktober 2023, 21:07 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin dalam Presentasi Program Unggulan Kabupaten pada I-SIM for Regencies di Graha Surveyor Indonesia, Senin, 30 Oktober 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin dalam Presentasi Program Unggulan Kabupaten pada I-SIM for Regencies di Graha Surveyor Indonesia, Senin, 30 Oktober 2023. /Foto/Diskominfo Kabupaten Bogor
ISU BOGOR - Gerakan Kabupaten Bogor Bebas Stunting (Gobest) berhasil masuk 10 besar dan lolos tahap penjurian pada program Indonesia Movement (I-SIM) For Regencies 2023. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin dalam Presentasi Program Unggulan Kabupaten pada I-SIM for Regencies di Graha Surveyor Indonesia, Senin, 30 Oktober 2023.

Perlu diketahui bahwa dari 103 Kabupaten se-Indonesia, Kabupaten Bogor masuk 10 besar nominasi pada Program Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Regencies 2023. Sebab program Gobest tersebut selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Gobest merupakan gerakan dalam mendorong terwujudnya Kabupaten Bogor dan Jawa Barat bebas Stunting yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Gobest menjadi salah satu cara untuk mengoptimalisasi aksi konvergensi penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Dedie Rachim Tegaskan Jembatan Otista Bogor Sudah Bisa Dilintasi 8 Desember 2023

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengungkapkan, Gobest dilaksanakan melalui delapan aksi konvergensi yang dilakukan secara sinergi dan kolaborasi dengan melibatkan seluruh perangkat daerah terkait dan berbagai sektor lainnya termasuk pihak swasta mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi.

“Gobest menjadi harapan baru dalam upaya menekan prevalensi Stunting di Kabupaten Bogor dan juga membuka pintu bagi transformasi nyata dalam mencapai tujuan dari 17 goals SDGs”, ujar Burhanudin.

Lanjut Burhanudin mengungkapkan, permasalahan kesehatan seperti Stunting ini merupakan amanat konstitusi yang membutuhkan intervensi yang kuat di masyarakat. Oleh karena itu, penguatan kolaborasi terus dilakukan antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, media serta perguruan tinggi dan lembaga pendidikan.

Baca Juga: Ikuti KPPD di Lemhanas, Bima Arya: Ikhtiar Menuju Indonesia Emas 2045

Menurutnya melalui program Gobest, Pemkab Bogor berhasil mempercepat penurunan Stunting di Kabupaten Bogor dari 9,9% pada tahun 2021 menjadi 4,78% di tahun 2022 dan 1,59% di tahun 2023.

"Dengan adanya program unggulan Gobest, langkah-langkah terus kami tingkatkan dengan memadukan tenaga, daya dan upaya dalam mengintegrasikan berbagai program baik internal maupun eksternal," jelas Sekda.

Dalam kesempatan ini, Sekda meminta kepada seluruh perangkat daerah untuk mendukung optimalisasi intervensi Stunting guna terwujudnya Kabupaten Bogor Bebas Stunting. Bahkan ia juga terus meningkatkan kolaborasi dengan dunia usaha untuk optimalisasi program CSR dalam mendukung Gobest.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x