Bima Arya Bahas Kepemimpinan di Depan 100 Semifinalis Moka Kota Bogor: Semua Ada Khilafnya

- 8 Agustus 2023, 10:10 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya membahas kepemimpinan transformasional di hadapan 100 semifinalis Moka Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya membahas kepemimpinan transformasional di hadapan 100 semifinalis Moka Kota Bogor. /Foto/Prokompim Kota Bogor

Integritas bisa dibangun melalui ilmu pengetahuan. Maka itu, Bima Arya menyampaikan bahwa setiap hari itu dirinya selalu menyempatkan untuk membaca.

"Setiap minggu beli buku dan konsistensi itu hal yang utama karena konsistensi itu melahirkan trust, mau jadi apapun harus konsisten," katanya.

Mengenai konsistensi, Bima Arya menyampaikan bahwa manusia adalah gudang khilaf dan salah, sehingga tidak bisa merasa paling benar.

"Jadi pemimpin itu harus siap diingatkan,  malapetaka bagi seorang pemimpin ketika tidak ada yang bisa mengingatkan, dia akan tersesat akan jatuh. Karena jadi pemimpin itu harus membuka ruang, supaya orang bisa selalu mengingatkan. Tidak ada yang tidak khilaf, pasti semua ada khilafnya, sehingga harus terus diingatkan, diberi tahu agar tidak kebablasan," katanya.

Dihadapan Moka, Bima Arya juga menegaskan bahwa anak muda harus memiliki cita-cita yang tinggi.

"Tembakan ke bulan walaupun meleset akan jatuh ke bintang, jadi kalau punya cita-cita nggak usah tanggung, tinggi sekalian, kalau meleset ya seputar itu," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Iceu Pujiati mengatakan, kegiatan talkshow ini diikuti oleh 100 Semifinalis Mojang jajaka Kota Bogor.

"Kegiatan pelaksanaan pasanggiri ini merupakan momen akang teteh harus menggali seluruh potensi, keindahan dan kearifan lokal yang terkandung dalam kebudayaan dan pariwisata Kota Bogor," katanya.

Ke depan peserta Moka akan menjadi duta untuk mempromosikan dan memperkenalkan pariwisata, ekonomi kreatif dan kebudayaan Kota Bogor.

"Mojang jajaka adalah sarana untuk memperkenalkan serta melestarikan budaya nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur kita. Sesuai temanya, pasanggiri tahun ini adalah tunas bangsa rumawat budaya. Jadi akang teteh sebagai generasi muda yang harus bisa merawat seluruh budaya, pariwisata yang sudah ada dan menggali potensi yang ada," jelasnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x