Dedie Rachim juga meminta, orang tua calon siswa di luar zonasi untuk tidak memaksakan diri dan melakukan pelanggaran demi masuk sekolah favorit.
"Kemudian ke depan memang beberapa sekolah yang lokasinya itu di luar pemukiman, seperti titik yang kemarin disidak oleh Pak Wali Kota dan juga dianggap sebagai sekolah favorit," kata Dedie Rachim, Selasa, 11 Juli 2023.
"Perlu dilakukan sedikit treatment atau sedikit semacam pengambilan kebijakan yang sifatnya diskresi agar pemenuhan jumlah siswa di sekolah tersebut bisa terpenuhi," tambahnya.
Lebih lanjut, Dedie Rachim menjelaskan maksud sekolah favorit perlu adanya treatment khusus saat digelarnya PPDB bisa dilakukan pembagian alokasi.
"Misalnya kalau untuk sekolah di luar pemukiman bisa dialokasikan jumlah untuk misalnya jalur prestasi, (jalur) afirmasi," ungkap Dedie Rachim.
"Bina lingkungan dan tentunya zonasi itu jadi kategori keempat. Itu yang sedang kami coba untuk carikan solusinya dalam waktu yang tidak lama," sambungnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkap temuan 913 calon siswa SMP yang mendaftar melalui jalur zonasi terindikasi melakukan kecurangaan. Dari ratusan pendaftar bermasalah itu, ditemukan 155 calon siswa SMP diduga menggunakan data kependudukan palsu.
Baca Juga: Soal Dugaan Kecurangan di PPDB Kota Bogor, Dedie Rachim Sebut 297 Calon Siswa SMP Didiskualifikasi
Kemudian data terbaru, Dedie Rachim mengungkap ada 297 calon siswa SMP yang mendaftar lewat sistem zonasi di PPDB Kota Bogor bakal didiskualifikasi. Ratusan siswa tersebut dicoret karena diduga melakukan kecurangan saat mendaftar.***