Namun sampai saat ini, tim surveilans dari Kelurahan Menteng belum bisa mengkonfirmasi dari mana asal penularan ini terjadi. "Kami masih bergerak, mudah-mudahan ini cepat ketemu ujungnya," katanya.
Sekadar diketahui, sebelum seorang ustadz yang diketahui asal Kelurahan Menteng, ini terkonfirmasi positif, Pemkot Bogor melalui tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menetapkan lima klaster baru rumah tangga atau keluarga yakni Klaster Keluarga Semplak, Rimba Mulya, Semplak, Cimanggu City, Sukadamai dan Banjarjati.
Baca Juga: Fitur QRIS Solusi UMKM di Tengah Pandemi
Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebutkan dari 5 klaster keluarga itu terbanyak dari Semplak yakni sebanyak 22 orang.
"Klaster Semplak ini terpapar lantaran keluarga sempat membuat acara keagamaan (tahlil). Berdasarkan catatan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, dari klaster keluarga Semplak sudah menghasilkan 22 orang terkonfirmasi positif, dengan 6 orang ber-KTP Kota Bogor dan 16 ber-KTP Kabupaten Bogor," katanya.
Menurutnya, ada acara keagamaan awalnya sekitar beberapa minggu lalu. Keluarga kumpul. Setelah itu ada beberapa yang menunjukkan gejala dan diswab hasilnya positif. Salah satu orang yang diduga menjadi carrier Covid-19 pun ternyata sudah berkontak dengan banyak orang terhitung sejak 8 Juli hingga 26 Juli, dimana orang terduga carrier melakukan swab.***