Kajian Studi Kelayakan Trem Kota Bogor Mundur ke Akhir Tahun 2020

- 18 Juli 2020, 11:00 WIB
FOTO ilustrasi transortasi trem.*/RAFAEL MARCHANTE/REUTERS
FOTO ilustrasi transortasi trem.*/RAFAEL MARCHANTE/REUTERS /

Dedie menilai, rapeda itu diperlukan untuk melengkapi keseluruhan sistem transportasi di Kota Bogor secara regulasi. Lebih lanjut, payung hukum dan FS trem untuk menyambut Light Rail Transit (LRT) yang berujung di Baranangsiang, Kota Bogor. 

Kata dia, pada dasarkanya DPRD Kota Bogor menyambut baik pengajuan raperda yang akan menjadi payung hukum trem.

"Jadi termasuk juga memadu-madankan, raperda transportasi ini dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW. Diharapkan Raperda selesai dan hasil FS juga selesai tahun ini," ucap Dedie.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2019 Dilanjutkan, SKB Akan Dibagi 3 Tahap Tahun Ini 

Pada Februari 2020, Colas Rail merekomendasikan agar menggunakan trem baru ketimbang hibah dari Utrecht, Belanda Namun, untuk beberapa unit trem taksiran biaya mencapai Rp 1,5 triliun.

Pada saat itu, Dedie menjelaskan, pendanaan yang tinggi masih menjadi tantangan bersama. Namun, dia mengatakan, akan mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat.***

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah