BI Jabar Bantu Pengembangan Urban Farming di Kota Bogor

- 15 Juli 2020, 23:13 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menerima bantuan dari perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dalam pengembagan Urban Farming, Rabu 15 Juli 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menerima bantuan dari perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dalam pengembagan Urban Farming, Rabu 15 Juli 2020 /Iyud Walhadi//Iyud Walhadi

Bima Arya berterimakasih kepada Bank Indonesia Jawa Barat telah membantu KWT di Kota Bogor. “Ibu-ibu KWT ini luar biasa. Pagi, siang, sore semangat sekali. Yang seperti ini sudah banyak di Kota Bogor. Ini lahan yang dimanfaatkan oleh warga, dari warga dan untuk warga semua. Ini untuk mencontohkan kepada warga di era pandemi ini selalu ada berkah dibalik setiap musibah. Dengan memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah, bisa untuk lumbung hidup, apotek hidup atau bank hidup, tambahan penghasilan warga di masa pandemi,” jelasnya.

Bagi Bima Arya bantuan dan perhatian yang diberikan Bank Indonesia sangat luar biasa terhadap urban farming ini. “Mungkin bagi orang lain bantuan dari Bank Indonesia ini biasa. Tidak seperti itu. Ini dahsyat, ini semangat kita, ini ikhtiar kita, supaya menang melawan covid, bukan berdamai. Ada dimensi yang tidak dibayangkan dan Insya Allah akan terjadi. Ini investasi untuk generasi yang akan datang seperti kebiasaan menanam dan mereka akan berpikir untuk hal lain juga,” tandasnya.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor Stag, Bima Arya Perketat Pengoperasian Terminal Baranangsiang

“Ibu-ibu ini pagi-pagi sudah berjemur, sore-sore menyiram. Bergerak semua, berkeringat, bercengkrama. Ada referensi, salah satu komunitas paling panjang umur di dunia di salah satu pulau di Jepang, karena setiap sore ngumpul, menanam, bertani dan minum teh sambil berbicara yang senang-senang, tidak gosip, tidak ngomong politik, tidak merokok, tidak main kartu. Saya berharap ibu-ibu ini menjadi komunitas yang panjang umurnya di Kota Bogor. Secara fisik diajarkan semua. Saya lihat juga anak, cucu-cucunya diajak juga, jadi mereka melihat menanam. Begitu panen diajak lagi, jadi senang,” beber Bima.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian nasional, termasuk Jawa Barat. “Dari sisi pertumbuhan ekonomi (triwulan I-2020), ekonomi Jawa Barat tumbuh melambat menjadi sebesar 2,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Perlambatan antara lain disumbang oleh perlambatan konsumsi rumah tangga sejalan dengan penurunan daya beli masyarakat dan penurunan kinerja sektor dunia usaha,” ujarnya.

Untuk itu, Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terus berupaya menjaga denyut nadi perekonomian, daya beli masyarakat dan ketersediaan bahan pangan strategis yang pada ujungnya akan berdampak pada tingkat inflasi.

Baca Juga: 154 Kepala Keluarga di Bogor Barat Terima BSPS dari Kementerian PUPR

Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi, lanjutnya, Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor terus memperkuat program Masyarakat Peduli Inflasi dalam bentuk urban farming, yaitu pemanfaatan lahan terbatas di kota Bogor, khususnya daerah perkotaan untuk pertanian konvensional yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat.

“Program urban farming yang saat ini dikembangkan merupakan konsep ekosistem terpadu antara sistem budidaya ikan air tawar dengan konsep aquaponic sederhana yaitu Budi Daya Ikan dalam Ember (Budikdamber) berupa ikan lele yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran yaitu kangkung. Selain masyarakat dapat memenuhi kebutuhan protein dan nabati secara mandiri, dalam skala yang lebih besar, aktivitas urban farming ini dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan guna menopang konsumsi dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya pada penerapan tatanan Adaptasi Kebiasaan Baru,” jelasnya.

Bank Indonesia berharap, bantuan tersebut dapat menjadi salah satu upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang berdampak Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan upaya bersama untuk terus mengendalikan virus Covid-19 namun dengan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat. “Menumbuhkan perekonomian masyarakat, tanpa melupakan protokol kesehatan yang ditetapkan. Kami ada tagline: kill the virus, but not the economy,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x