"Kalo kecolongan satu orang saja tidak terinfo, begitu hadir kemudian tidak terdeteksi dibiarkan, bisa timbul dan meledak satu klaster," pintanya.
Saat kelalaian itu terjadi, Bima memastikan, urusannya akan panjang. Sekolah itu akan kembali ditutup dalam jangka waktu yang tidak bisa diprediksi dan mungkin akan berpengaruh kepada keseluruhan kegiatan PTM.
Bisa saja bukan klaster di sekolah, lanjutnya, bisa saja anak yang bersangkutan baru jalan dari mal. Tapi bisa menularkan ke sekolah atau bisa jadi terpapar dari bapak ibunya, bukan di sekolah.
"Jadi sekali lagi, aspek kedua ini sangat penting. Surveillance dan tracingnya. Saya minta betul-betul orangtua semua, mengecek kondisi anak."
"Dari mulai pulang sekolah, malam hari, pagi sebelum berangkat, dicek semua ada gejala ga. Demam sedikit, stop. Panas sedikit, stop. Mencret sedikit, stop. Diam di rumah," perintah Bima.
Bime menegaskan, begitu ada gejala sekecil apapun, diam di rumah. Sistem bekerja. Informasikan kepada sekolah, kemudian langsung dilakukan tracing. ***