ISU BOGOR - Penurunan angka stunting menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Terdapat 56.967 balita, yang terdeteksi masuk dalam kategori gagal tumbuh (stunting) pada hasil penimbangan 321.787 balita.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Pemkab Bogor berkomitmen di tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Bogor kurang dari 20 persen.
Berdasarkan data diinput melalui aplikasi elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau EPPGBM tahun 2021 diperoleh hasil prevalensi stunting sebesar 12,79%.
Baca Juga: 7 RS Kota Bogor Gelar vaksin Komorbid, Ini Syarat dan Ketentuannya
Berdasarkan, hasil bulan penimbangan, dari 321.787 balita yang ditimbang dan ditentukan status gizinya, ada 264.820 balita dengan status gizi normal.
"Untuk prevalensi stunting secara total sebesar 12,79 persen, ini lebih rendah 5,04 persen dari target 17,83 persen di tahun 2020,” ujar Ade Yasin, Senin 6 September 2021.
Ade mengatakan, ada beberapa wilayah di Kabupaten Bogor yang ditetapkan sebagai sasaran wilayah penanganan stunting.
Baca Juga: Kini, Warga Punya Penyakit Bawaan di Kota Bogor Sekarang Bisa Divaksin
Pada 2020, terdapat 38 desa di 14 kecamatan Kabupaten Bogor sebagai lokasi fokus intervensi stunting.